Bab 629

Malam telah tiba dan tamu lain mulai berdatangan di dermaga. Ada seorang gadis berjalan keluar dari kabin dan sepertinya berusia sekitar 25 tahun. Dia terlihat menawan, mempesona, cantik, dan juga anggun.

Seorang pria berusia sekitar 50 tahun tampak menunggu kedatangannya. Gadis itu tersenyum dan menyapanya, “Ayah.”

“Akhirnya kamu kembali. Biar Ayah lihat dirimu baik-baik.” Pria itu mengamati putrinya dari atas ke bawah dengan senyum di wajahnya. “Kamu terlihat jauh lebih cantik dari sebelumnya.”

“Waktu berlalu begitu cepat. Saya sama sekali belum bertemu Elan selama dua belas tahun terakhir, dan saya tidak menyangka, setelah sekian lama, pertemuan pertama kami adalah di saat pernikahannya,” ucap gadis

itu, sedikit sedih.

“Kamu harus pergi dan menyapa calon nyonya muda Keluarga Prapanca,” saran pria itu dengan tenang.

“Gadis seperti apa ya dia?”

satunya kandidat untuk menempati posisi Nyonya Muda Keluarga Prapanca dengan persetujuan dari Nyonya Besar Prapanca. Ibunya-lah

ibunya mengorbankan hidupnya untuk menyelamatkan Nyonya Besar Prapanca, dia

lalu. Anak itu putra Elan. Kelihatannya, dia bukan gadis yang bisa dianggap

berumur 25 tahun. Itu artinya kami seumuran. Mungkin kami

itu melirik putrinya dan putrinya juga menatap ayahnya. Tampaknya mereka diam-diam berkomunikasi

Pria itu menepuk

berkata dengan senyum sedih. “Sudah bertahun-tahun

untuk bertemu

tampak gelap gulita dan seluruh pulau terlihat

kamar. Tasya meringkuk di

harus menghadirinya. Tasya harus bersiap dan merias wajah untuk acara tersebut. Oleh karena itu,

itu.

malam dan Tasya menjadi kurang tidur.

penuh kasih sayang. Tidur lagi saja. Saya akan menjelaskan pada Nenek

akan menjelaskannya?” tanya Tasya sambil menopang dagunya dan tersenyum.

dia pasti akan memahami

“Hentikan omong kosong itu! Kamu hanya akan membuat saya malu di depan

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255