Bab 636

Kemudian, seseorang masuk sambil tersenyum dan berkata, “Nyonya Prapanca.”

“Nona Luna,” ucap ketiga gadis itu sambil berbalik untuk menyambutnya.

“Kalian pergi dan makanlah dulu!” kata Luna kepada mereka.

Ketiga gadis itu pergi begitu mereka menyadari tempat mereka. Luna menatap Tasya dengan rasa kagum dan iri. Dia mengetahui segala sesuatu tentang Tasya termasuk masa kecil Tasya, tetapi dia tidak tahu tentang kekuatan yang mengubah gadis ini menjadi dirinya yang sekarang.

Ketenangan, keanggunan, dan kepercayaan diri Tasya saat ini sepertinya menjadi alasan khusus Elan memilihnya. Luna mengira kepercayaan diri itu berasal dari anak yang mereka punya.

“Kamu begitu mempesona. Setelah melihatmu, saya jadi ingin cepat-cepat menemukan cinta.” Luna menghela

napas.

mencari orang seperti apa?” tanya Tasya

belum pernah bertemu pria yang membuat jantung saya berdetak kencang,” kata

segera menemukan jodohmu,” ucap

meraih gaun

Tasya melihat jam dan berkata, “Satu jam lagi akan menjadi momen yang

kaki mantap terdengar dari arah tangga. Pintu terbuka dan tampak Elan masuk dengan mengenakan setelan hitam. Alih-alih memakai dasi biasa, dia mengenakan dasi kupu-kupu hitam. Kancing manset safir

ke belakang. Garis

tertuju pada calon istrinya dengan penuh kasih sayang. Dia menatap Tasya dari atas ke bawah dengan mata melebar

tampan hari ini Mereka berdua begitu terpesona satu sama lain sehingga mereka lupa ada orang ketiga di samping

mereka lalu sedikit menurunkan pandangannya untuk menyembunyikan cahaya di

dengan calon istri saya sebentar?”

orang ketiga disini. “Saya tidak

melingkarkan lengannya yang kuat di pinggang Tasya dan memeluknya

memang cantik, tetapi saya tidak menyangka kamu sangat menakjubkan,” ucap Elan dengan

dan menawan, tetapi dia tidak menyangka Elan begitu tampan

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255