Bab 650

Salsa menoleh ke Arya dan bertanya, “Hei, apa kamu tahu apa yang dikatakan laut kepada pantai?”

Arya menyipitkan matanya dan merenungkan jawabannya. Dia tidak tahu dan penasaran. “Apa yang dikatakan laut kepada pantai?”

“Tidak ada, dia hanya melambail” Salsa tertawa dan merasa geli dengan humor konyolnya sendiri.

Saat itu, Arya tergagap dan mulai tertawa, dan seketika itu juga, bulan kehilangan semua keindahannya.

Salsa ternganga dan matanya melebar. Dia benar–benar terpana oleh gigi putihnya dan senyumnya yang lepas. Arya terlihat riang dan menawan.

Sebenarnya, Arya merasa geli dengan cara Salsa tertawa. Tawanya sama sekali tidak anggun dan membuat Arya ikut tertawa. Benarbenar konyol, pikirnya.

Saat ini, alis Salsa terangkat geli, dan dia memiringkan kepalanya ke satu sisi sambil memperhatikan pria itu secara terang–terangan. Sebelumnya, tidak ada wanita yang pernah memandang Arya seolah–olah dia adalah karya seni yang dipamerkan di depan umum. Oleh karena itu, Arya tersadar dan dengan cepat bertanya, “Apa yang kamu lihat?”

Salsa terkikik. “Kamu. Kamu cukup tampan.”

Arya mengejek dan menunjukkan sikap angkuh, “Ya,

menahan diri untuk berdebat, “Sejak awal, saya tidak

kabin. Namun, tiba–tiba dia mendengar Salsa bergumam penuh kemenangan, “Kurasa lebih tepatnya saya yang jauh dari jangkauanmu dan

balik bahunya. “Tolong, saya bisa dengan mudah menjadikanmu milik

diri pria ini. Namun, dia juga tidak ingin kalah. Kecerdasannya membuatnya membalas dengan cepat, “Dan pada saat kamu menjadikan saya milikmu, bukankah kamu juga menjadi milik saya? Jadi, saya menang dengan cara

mau masuk dalam kekonyolan ini lebih jauh, “Jangan menyanjung dirimu sendiri. Saya sebenarnya tidak mau menjadikanmu

kita kembali ke pertanyaan tentang siapa yang diluar jangkauan siapa,” kata Salsa tanpa henti sambil

mengerutkan bibirnya dan tidak

apa kami cukup dekat untuk mengetahui

tidak menahan informasi

mengetahui bahwa itu nama yang bagus. Dia pun menggali lebih jauh, “Jadi,

keluarga saya sejak saya masih kecil,” kata Arya.

dilahirkan dari keluarga yang bermartabat

kamu bilang begitu?”

paling sopan dan elegan yang pernah

pada dirinya, dan dia bertanya–tanya apakah

itu, di kapal pesiar lain, Kirana menatap Jeremi. Dia dengar pria ini adalah tuan muda kedua dari Keluarga Prapanca. Meskipun kekayaan atau statusnya tidak semenarik Elan, dia masih menjadi

baik.

Kirana datang sambil memegang segelas anggur di masing–masing tangan. Dia adalah model dengan tubuh ramping yang memiliki lekuk di semua bagian tubuh dan wajahnya juga sangat cantik. Selain itu, Jeremi tidak

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255