Ruang Untukmu

Bab 712 

Bab 712

Kedua mata indahnya Salsa tampak menyipit. Apakah pria ini sudah mengakui kesalahannya? Ini adalah pertama kalinya dia mendengar hal itu darinya!

“Keluarga saya dan saya tidak membutuhkan kompensasi darimu.” Setelah mengatakan hal itu, Salsa mengencangkan cengkeramannya di sekitar cangkirnya dan menggigit bibirnya sebelum melanjutkan, “Selain itu, saya juga mempunyai sesuatu untuk diakui, karena saya sudah berbohong padamu.”

Arya mengangkat alisnya merasa penasaran. “Apa itu?”

Salsa menarik napas dalam–dalam dan menatap pria di seberangnya. “Saya telah kehilangan benda pusaka milik keluargamu, dan saya tak akan pernah bisa mendapatkannya kembali.”

Arya pun terdiam karena terkejut selama beberapa detik, sementara itu Salsa menundukkan kepalanya dan menunggu kemarahan pria itu meledak. Dia telah mempersiapkan diri untuk menahan amarahnya.

“Bagaimana kamu bisa menghilangkannya?” Tanpa diduga, Arya hanya mengajukan pertanyaan dengan

tenang.

terkejut. “Apakah kamu tidak akan

kamu ingin

piki kamu akan memarahi saya. Lagi pula, itu adalah benda pusaka milik keluargamu, dan tak ternilai harganya.” Salsa berkedip. “Saya tidak bermaksud menghilangkannya. Ketika saya melihat ayah ditangkap dan dijebloskan ke penjara, saya telah kehilangan benda pusaka itu saat saya bergegas pulang.

Arya tiba–tiba menyipit. “Kamu

tapi saya tahu itu sangat berharga, jadi saya tidak berani meninggalkannya di hotel karena takut kalau bisa menghilangkannya. Itu sebabnya saya terus memakainya dan menyembunyikannya di bawah

dengan suara yang rendah. Ketika Arya yang mewarisi kalung itu, Salsa adalah satu–satunya orang kecuali dia sendiri yang pernah memakainya, dan Marina mengatakan bahwa orang kedua yang memakai pusaka keluarga hanyalah calon istrinya. Itu sebabnya dia sangat terkejut ketika mengetahui bahwa

akan mengirim ayah ke penjara lagi, jadi saya pikir kalau saya harus melakukan hal

ingin berusaha membuat Arya jatuh cinta padanya dan memaafkannya karena kehilangan pusaka keluarganya. Sekarang

di wajahnya yang memerah, Arya sangat

akan Salsa

jujur sejak dia masih kecil, jadi dia pun tidak banyak berpikir. Dia menarik napas dalam–dalam dan menatapnya, sambil

saya tidak akan tertawa.” Ketika Arya melihat ekspresi seriusnya sambil mengatakan hal itu, dia sudah merasa ingin

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255