Bab 756

Karena Salsa juga diundang, Arya mengajaknya ke sebuah butik untuk memilih gaun.

Setelah selesai memilih gaun sendiri, Arya meminta kekasihnya untuk mencoba dan tanpa diduga gaun itu sangat pas dengannya. Ditunjang batu mutiara dan berlian, gaun itu terlihat begitu gemerlap dan membalut kulitnya yang cerah membuatnya tampil bagai seorang putri.

Meskipun Salsa sudah lama tidak mengenakan gaun mewah dan sepatu hak tinggi, tubuhnya yang telah terlatih melalui menari tetap terlihat memesona dalam balutan gaun itu. Dipertegas dengan garis tulang selangka dan bahu sempurna, kulit mulus dan sorot matanya yang bening telah membuatnya terlihat bagaikan

dewi.

Arya, yang saat itu sedang membolak–balik halaman majalah, tidak dapat mengalihkan pandangan darinya barang sejenak.

Di sisi lain, bibir Salsa mengerucut karena tersipu malu sambil memalingkan pandangannya, tidak berani menatap sorot mata Arya yang penuh gairah.

“Kami ambil gaun ini!”

Pemilik butik kemudian mendekati ssambil tersenyum dan menjelaskan, “Pak, saya tidak yakin apakah Anda menyadarinya, tetapi dilihat dari mereknya, gaun ini hanya tersedia untuk dijual dan tidak untuk disewa karena gaun ini adalah salah satu koleksi eksklusif kami. Namun, kami dapat menyewakan perhiasan dan sepatu hak tinggi yang sedang dikenakan Nona Anindito saat ini.”

Salsa bertanya dengan penuh ingin tahu sambil merasa bahwa harganya pasti

perancang terkenal, Otje. Harganya enam belas

merasa sesak napas. Enam belas milyar hanya untuk

kredit! Termasuk perhiasan dan sepatu. Saya tidak suka kata ‘sewa”.” Arya mengeluarkan kartu eksklusifnya.

katanya? Dia

kita diskusikan terlebih dahulu sebelum memutuskan?” Salsa menghampiri

Arya menjawab, “Tidak perlu. Saya

mencondongkan tubuhnya dan berbisik, “Bukankahi kartu kreditmu sedang dibekukan? Saya tidak

pada keluarganya saja. Dia juga melakukan perdagangan karena bosan dengan uang yang dia pinjam dari rentenir. Apakah dia menganggap saya laki–laki miskin hanya karena

menenangkannya. “Tidak apa-apa. Enam belas milyar hanyalah angka; saya

Salsa melihat mobil Bugatti hitam terparkir di depan butik dan mengedip–ngedipkan matanya dalam ketakjuban. Dari mana dia menyulap

kunci kepada Arya. “Tuan Airlangga, semoga malam ini menjadi

dari mana

“Saya baru saja membelinya.”

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255