Bab 816

“Juna! Kamulah yang membuat cucu saya kehilangan ingatannya! Apa sebenarnya yang telah dilakukan keluargamu kepadanya?” Marina menatap dengan marah.

Yanti sangat ketakutan sehingga dia mundur selangkah. “Kami…”

“Jadi kalian semua mencoba mengendalikan cucu saya untuk mengincar aset keluarga kami? Apa itu benar?” Marina mencibir. “Saya tidak pernah mengira bahwa kamu akan begitu tidak tahu berterima kasih. Kamu harus tahu bahwa kami telah banyak berinvestasi dalam penelitianmu, dan kini setelah penelitianmu membuahkan hasil, kamu menggunakannya untuk melawan cucu saya?”

“Marina, kami sangat menyesal tentang itu.” Juna merasa malu. Awalnya, dia serius dengan penelitiannya dan tidak berencana menggunakannya untuk kebaikannya sendiri. Ini terjadi karena desakan Yanti dan juga karena dia goyah.

“Enyah dari hadapan saya! Saya ingin keluargamu pergi sekarang! Mulai sekarang, saya akan menutup semua labmu.” Perintah Marina sebelum memelototi Juna. “Jika sesuatu terjadi kepada cucu saya karena obat yang kamu berikan, saya akan memastikan seluruh keluargamu membayarnya!”

Saat itu, salah satu mitra Juna berdiri dengan marah dan mencaci, “Juna, beraninya kamu memberikan obat percobaan pada Tuan Muda Arya? Seharusnya obat itu hanya diuji coba pada hewan sebelum kita bisa menggunakannya kepada manusia! Bagaimana bisa kamu melakukannya itu?”

manusiawi, hal ini membuat Marina sangat marah sehingga tubuhnya bergetar. Dia tidak percaya bahwa Juna akan melakukan itu kepada cucunya yang

yang berdiri di altar, mengepalkan tinjunya dengan marah ketika dia mengetahui mengapa Arya tiba- tiba kehilangan ingatan. Dia melepas tudungnya dan menatap pria itu dengan cemas. “Apa

merasa sedih. Seolah-olah hidup menjadi tak berarti, dan

dalam pelukannya sebelum menghiburnya. “Saya minta maaf karena telah membuatmu mengalami

ada penawarnya?” Marina menatap peneliti lain

Besar. Sampai sekarang belum

bergegas menghampiri dan memegang

itu digunakan untuk mengendalikan bagian otak tempat ingatan disimpan dan tidak akan membahayakan tubuh seseorang. Itu hanya akan memengaruhi ingatannya, tapi kami tidak yakin

dia lakukan, Juna menghela napas dan menjawab, “Setelah mengamati perubahan suasana hati Tuan Muda Arya, saya berasumsi bahwa efek sampingnya adalah adanya penghalang pada emosi seseorang. Orang itu akan menjadi cuek dan pendiam. Selain itu, fluktuasi emosi diminimalkan. Cara terbaik untuk pulih adalah dengan menemukan ingatannya yang

mendorong fluktuasi emosi. Itu

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255