Bab 836

Apakah dia bodoh?

Saat itu, suara anggota timnya terdengar di telinganya, Raditya, kami baru saja kehilangan jejak Phantom dan gengnya. Alat pelindung sensor mereka memblokir sensor pelacak kita.”

Mulai sekarang mereka mungkin akan muncul di hadapan Nona Maldino kapan saja. Hatihati dan tetap waspada.

Seketika mendengar berita itu, Raditya mengernyit.

Tepat di saat itu, sebuah mobil berhenti di lampu merah. Anita memperhatikan bahwa lampu merah itu tidak akan segera berubah menjadi hijau, maka dia membetulkan posisi kaca spion dan mengambil lipstik dari dalam tasnya dan kemudian memoleskannya di bibirnya. Ini semua dilakukan karena suasana canggung yang diciptakan oleh lakilaki serius yang duduk di sebelahnya.

Anita merasa harus melakukan sesuatu untuk mengakhiri kecanggungan ini. Raditya, yang duduk di sebelahnya, sedikit memiringkan kepalanya saat Anita membuka tutup lipstik dan memoleskannya di bibirnya.

Apa yang sedang kamu lihat?Anita melirik ke arahnya.

Tidak ada.

tiba–tiba mendapat ide dan bertanya, “Apakah kamu menaruh minat pada saya? Sebenarnya

menjawab tanpa basa–basi,

terlihat seperti memiliki rencana tertentu! Hah! Mengapa kamu berkata ada di sini untuk melindungi saya? Kamu yang sebetulnya menjadi orang paling berbahaya

mengernyit saat Anita mengatakan hal itu, tetapi timnya justru tertawa terbahak–bahak, yang dia dengar melalui alat komunikasi di telinganya. Mendengarkan

rugi karena Nona Maldino sangat cantik.” Dan dia pun bisa mendengar

dari telinganya, menyimpannya di dalam saku, dan memberitahu Anita yang duduk di sebelahnya, “Sudah

merahnya dengan kesal. Mengapa dia tidak bisa menyingkirkannya? Dia tidak

sarapan! Saya lapar,” ucap Anita padanya ketika dilihatnya ada tenda makanan di pinggir jalan. Seketika itu dia langsung menepi dan

membuka sabuk pengaman dan turun dari mobil. Setelah membeli

senyum licik sebelum menginjak pedal

waktu, dia melirik laki–laki di sebuah mobil, lalu membuka pintu penumpang, dan menunjuk ke arah

itu berseru kebingungan, “Kamu

itu. Dia begitu ketakutan sehingga mulai

pengawal itu selama–lamanya. Dia senang bisa terlepas darinya, maka mulai berpikir ke mana akan

melalui jendela mobil yang terbuka separuh dan menekan tombol untuk membuka pintu. Pengawal langsung kembali duduk di bangku penumpang dan menyerahkan sarapannya dengan

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255