Ruang Untukmu

Bab 922

Raditya sadar kalau Anita akan mengetahui kenyataan tersebut cepat atau lambat. Anita mungkin akan bereaksi seperti yang diperkirakan, tetapi Raditya tak berencana memberi tahu Anita sebelum hal itu terjadi.

“Kalau begitu, apa kamu melindungi saya kali ini atau orang lain?” Anita tampak penuh harap, tetapi dia tidak menunggu jawaban sebelum menanyakan sesuatu kepada Raditya. “Apa kamu bisa terus melindungi saya?”

Di saat itulah, ponsel Raditya berdering. Dia mengangkat ponsel tersebut untuk melihat layar. “Saya harus pergi ke ruang rapat. Tetap di sini dan istirahatlah.”

Anita masih dalam suasana hati yang baik, sehingga wanita itu tersenyum. “Baiklah, kamu harus kembali bekerja!”

Setelah Raditya pergi, Anita menyentuh bibir Raditya. Anita tiba-tiba penasaran apa orang tua Anita akan menyukai Raditya saat dia memperkenalkan pria itu setelah Anita pulang.

akan berakhir dengan sempurna. Lipstik itu sudah ditempatkan di bawah perlindungan dan dikirim kembali ke tempat yang seharusnya-bersama si pemilik

untuk merayakan acara tersebut kepada pria yang duduk di ujung meja. Namun, Teddy menyadari Raditya tidak mendengarkan diskusi mereka saat Teddy menoleh ke arah Raditya. Sebaliknya, Raditya menatap ke kejauhan seolah-olah tenggelam dalam pikirannya. Lalu, Teddy menyenggol Jodi di sampingnya dan ruangan menjadi sunyi seketika saat keempat orang yang hadir merasakan suasana

Keluarga Maldino sebagai putri sulung keluarga itu sementara Raditya melanjutkan misi berikutnya, pasangan itu akan segera berpisah. Bagaimanapun, Anita adalah putri

Bahkan setelah misi kita selesai, Anda masih bisa bersama Nona Anita,” kata Teddy

akan pernah melupakan Anda,”

rekan-rekannya. Lalu, dia bangkit dari

kamar untuk menemui Anita. Sebaliknya, dia malah berjalan ke arah yang acak dan tiba di antara hamparan bunga. Arini ada di sana mengobrol dengan Candra. Ketika Arini melihat Raditya, Arini menghampirinya bak kupu-kupu yang tertarik ke hamparan bunga. Meskipun Arini mempermalukan diri saat terakhir kali bersama Raditya, hal itu tidak menghentikannya

Raditya tidak memperhatikan Arini yang mengikutinya. Tepat ketika Arini baru saja akan maju untuk menyambut Raditya, pria itu mengeluarkan ponsel untuk menelepon. Arini mencoba untuk tetap sabar agar tidak mengganggu Raditya, tetapi dia tetap tidak pergi juga. Sesaat kemudian, Arini bisa mendengar pria itu berbicara kepada orang di

“Kakek.”

Raditya masih belum memperhatikan Arini. Di sisi lain telepon, kakek

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255