Bab 970

Starla,Rendra menyapa sembari membuka kancing jasnya karena suhu rumah yang hangat. Setelah melepas mantelnya, dia memperlihatkan rompi berwarna gelap dan kemeja putih di dalamnya. Keduanya mempertegas garis pinggangnya dengan sempurna sementara celana panjangnya menutupi kakinya yang

jenjang.

Kamu sudah makan?tanya Starla penuh perhatian.

Sudah.Rendra duduk di seberangnya dengan raut wajah sedikit pasrah. Saya baru saja mendapat kabar kalau Raditya meretas situs gelap dan memperoleh banyak informasi. Saya rasa dia ingin bergerak sendiri.

Apa?!Wajah Starla memucat dan matanya memerah. Dia masih belum menyerah rupanya?

Starla, kenapa tidak kita biarkan saja dia bergabung dalam misi ini?

Apakah ada cara lain untuk menghalangi langkahnya?Dia masih berharap putranya tidak akan bergabung dalam misi ini, karena khawatir dia akan kehilangan akal sehatnya sampai mempertaruhkan hidupnya hanya untuk membunuh orang yang sudah menghabisi ayahnya. Hal itu akan membahayakan nyawanya juga.

Tidak ada yang bisa kita lakukan untuk menghentikan langkahnya sekarang ini. Saya sudah bertemu dengan Tuan Besar Laksmana dan dia ingin Raditya untuk membuat keputusan sendiri. Dia tidak mau ikut campur.

Dia sangat mengenal Raditya. Tidak ada gunanya menghentikan tindakannya.Starla menghela napas saat menatap adiknya. Rendra, tolong dia.

Paham akan maksud katakatanya, Rendra mengangguk. Saya akan melakukan segalanya untuk membantunya.

memindalikannya ke departemen lain, sehingga dia tidak akan menjalani misi ke luar negeri. Setidaknya dia bisa

pada saya.” Setelah itu, dia

Tidakkah kamu berpikir bahwa kamu pun seharusnya juga sedikit berusaha? Pekerjaan memang penting, begitu juga

ada waktu untuk

Starla menunjukan sejumlah foto. “Ini orangnya. Cantik, bukan?”

itu lebih dekat. “Hmm.

Starla terpikir akan sesuatu lalu berkata, “Saya ingin mengundangnya untuk makan malam

ini.

yang sepi. Seolah–olah perasaan terpendam yang dia miliki untuk Raditya melonjak keluar

kuat anabila semakin lama

1/2

meraih ponselnya dan mencoba mengekang perasaannya yang mana malah membuatnya memutuskan untuk menghubungi nomor laki–laki itu.

kemudian, suara parau

pun terusik. “Kamu

saja masuk

senang kamu sudah sampai rumah. Sampai jumpa!” Anita terlalu malu bicara dengannya lebih lama lagi. Rasanya dia sangat rindu untuk

besok? Saya mau mengajakmu makan,” tanya Raditya dengan

Saya harus

akan jemput kamu

Kita tidak

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255