Bab 974

Dia tidak habis pikir putrinya berkencan dengan. Raditya Laksmana.

Raditya yang baru saja membatalkan pertunangan dengan Ani?!

Butuh beberapa detik sebelum Darwanti tenang kembali. Saat melihat mata putrinya yang penuh rasa bersalah dan sedikit ketakutan, dia menghela napas dengan perasaan cemas.

Anita bergegas mendekat pada ibunya dan menggenggam tangannya. Silakan Ibu mencaci maki saya sesuka hati! Tapi tolong janji pada saya Ibu tidak akan marah dan melukai diri sendiri, oke?

Sebenarnya, Darwanti tidak marah pada putrinya, hanya saja tibatiba segalanya menjadi terasa aneh untuk dicerna saat itu. Raditya, yang ban saja putus dengan Ani, berkencan dengan putri saya? Sejak kapan? Kenapa Anita menyembunyikan hal ini dari kami?

Dia menatap Anita dan bertanya, Ceritakan semuanya. Sejak kapan semua ini dimulai?7

Tidak ingin menyembunyikan dari ibunya lebih lama lagi, Anita menceritakan tentang pengejarannya yang agresif terhadap Raditya saat di markas dan menjelaskan bahwa dirinya tidak tahu kalau Raditya adalahı tunangan Ani pada saat itu.

benar adanya bila putrinya tidak tahu Ani adalah mantan tunangan Raditya karena Anita sedang dijaga ketat dan diputus

Ibu katakan pada paman dan bibimu? Bibimu masih kesal dengan pembatalan pertunangan waktu itu! Kamu lihat sendiri betapa dia sangat mengagumi Raditya, bakal menantu idealnya. Ibu sulit percaya

bisa tertawa, huh? Bagaimana kalau kamu memberi saran untuk para

makan malam waktu itu dia sengaja membahas pekerjaan Raditya dan masalah keluarga

Saya tidak bermaksud sepeni ini,” ucap Anita serius.

benar–benar menyukaimu?” Darwanti penasaran.

yang cantik berubah merah terang. “Sepertinya, iya?” Sikap malu–malunya telah menutupi rasa percaya dirinya

seberapa besar rasa suka Raditya terhadapnya; yang

bibimu setelah kamu memberitahu Ani dan menerima restu darinya.” Sebaliknya, Darwanti sangat senang setelah pengungkapan yang

hanya dapat diandalkan dan kokoh, Raditya juga tampan dan bertubuh atletis. Yang lebih

untuk berterus terang tentang situasinya, Anita sudah mencapai titik

akan mengundang Ani makan malam untuk membahas hal ini; mungkin juga meminta maaf darinya kalau sanggup.” Dia mengangguk, setuju dengan ucapan

sekeliling ruang kantornya dan bertanya, “Bukankah kamu membawa buket bunga itu ke sini? Apa yang kamu

untuk mengambil buket itu dari belakang tirai. Di sisi lain, Darwanti hanya bisa

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255