Bab 980

KamuAnita mengepalkan tangannya eraterat.

Siapkan uang itu! Saya tidak mainmain. Tak akan ada ampunSetelah itu, Darma menutup teleponnya. Tak lama setelahnya dia mengirimi beberapa foto dirinya, tetapi fotonya sangat paralı. Saat membukanya, wajah Anita memerah padam karena amarah.

Meskipun foto itu diedit, Anita tetap merasa tidak nyaman. Dia berusaha untuk relaks dengan memejamkan matanya. Bajingan tengik ini harus dijebloskan ke penjara secepat mungkin. Siapa yang tahu sudah berapa banyak perempuan yang diperasnya??

Anita bimbang untuk memberitahu Raditya, tetapi jika tahu Darma mengancamnya, dia pasti akan melacaknya dan menghabisinya. Lupakan, saya hanya ingin Darma dikunung Karena penjaralah memang tempat tinggalnya. Dia mendatangi saya dengan ancaman dan bukti. Maka, saya akan meladeni permainannya untuk terakhir kalinya!

Saat itu, ponselnya berdering kembali dan hatinya menjadi sesak, tetapi setelah melihat nama di layar ponselnya, dia menghembuskan napas lega dan menjawab, Halo!

Kamu masih terjaga?Seperti suara alam, suara Raditya yang berat dan magnetis menyapu katakata ancaman Darma yang menyebalkan itu.

Iya! Saya belum tidur. Oh, saya sudah bicara dengan Ani.

Kamu tidak apaapa?tanya dengan suara khawatir dan tegang.

tujuan baik.” Setelah itu, dia menceritakan apa yang Ani katakan kepada Raditya dan dia juga sangat berterima kasih padanya; hal terakhir yang dia inginkan adalah melihat Anita terluka.

sudah merasakan betapa tidak. enaknya berjauhan dengan perempuan ini. Ani, di sisi lain, adalah gadis yang baik, jadi Raditya mengerti

ingin menyakiti hati Ani.

kamu ada waktu? Saya ingin kamu menemani saya untuk sesuatu hal.” Terlepas dari apa yang baru saja

dia merasa

Apa

masih merahasiakannya, jadi besok jemput saya siang

perlakuan gegabahnya. Sungguh memalukan kalau dia sampai mati, tetapi dia

sedang menyembunyikan sesuatu dari saya?” tanya Raditya di seberang telepon.

saya akan ceritakan padamu

memanggil ‘sayang dulu.” Laki–laki itu

memerah karena tidak pernah mengatakan kata–kata itu ke laki–laki manapun sebelumnya. “Haruskah saya

ingin

Sasayang-ucapnya.

Raditya

Setelah mengatakan itu, dia

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255