Ruang Untukmu

Bab 1021

“Tidak mengherankan, tapi di sini sangat indah. Sangat memesona.” Raisa mengamati ornamen- ornamen yang masing-masing memiliki arti khusus.

Pada saat itu, makanan pembuka dan jus buah disajikan. Matanya berbinar karena dia sudah

kelaparan. Raisa menelan ludahnya sambil melihat makanan pembuka yang menggugah selera.

“Kalau kamu lapar, langsung makan saja.” Rendra tersenyum karena ada sedikit rasa sayang

yang meresap ke dalam suaranya.

Dia mengangguk dan mengambil salah satu bistik mozzarella sebelum menyantapnya. Rasanya luar biasa dengan kerenyahan keju.

“Apa kenangan paling awal yang bisa kamu ingat?” tanya Rendra demham penasaran.

Dengan mata menyipit, Raisa mengunyah makanan itu sambil mengingat-ingat. “Saya rasa saat saya berusia enam atau tujuh tahun. Saat itu saya baru masuk sekolah dasar. Kenapa?” dia balik bertanya.

Rendra menggigit bibirnya. Saya sudah menduganya. Anak nakal ini tidak dapat mengingat semua yang telah terjadi hingga sampai dia berusia lima tahun. Dia tidak tahu betapa menempelnya dia saat itu.

“Sudahlah. Tambah lagi makanan.” Dia tidak berniat menjelaskan.

mozzarella di atas piring Rendra dan dia menatapnya.

apa kamu biasanya sibuk

“Sangat sibuk.”

yakin kamu tahu banyak orang-orang besar di negara

“Umm.”

kalau kamu bahkan tidak

saya mengkhawatirkan pernikahanmu, seperti halnya Bibi Starla. Saya hanya berharap kamu akan menemukan seseorang yang bisa menemanimu menghabiskan sisa hidupmu.” Raisa menatapnya dengan tulus, menunjukkan kepeduliannya yang tulus tentang

“Ya, ya. Saya seharusnya

kekasih.”

“Kami belum sampai sejauh itu! Hanya saja kami cocok

benarkah? Apa kamu punya

agak tertegun. Apa

sebuah foto yang mereka ambil bersama sebelum menunjukkannya pada Rendra. “Lihat pria yang

putih itu?

alat canggih itu untuk melihatnya. Itu adalah foto mereka berdelapan di sebuah gunung. Raisa yang tersenyum berdiri di samping seorang pria jangkung, yang senyumnya sangat cerah. Pria itu tampak seperti tipe pria yang disukai para

sudah mengenalnya sejak SMA. Dia senior saya,” Raisa menceritakan dengan serius namun gugup seolah-olah dia sedang memperkenalkan

yang lebih tua.

cukup tampan.” Saat Rendra mengembalikan ponsel Raisa,

dan dia mengangkatnya.

“Halo.”

Nona Valencia ada di depan pintu untuk menemuimu,” lapor

Rendra berkerut saat

“Saya akan

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255