Ruang Untukmu

Bab 1042 

Ruang Untukmu

Bab 1042

Rendra tampak cukup ramah dan mudah bergaul di Kediaman Keluarga Hernandar, dan Raisa pernah melihatnya di taman ketika dia sedang bekerja. Dia memiliki sikap superior dan memancarkan aura berwibawa. Namun, setelah berinteraksi dengannya secara pribadi, dia merasa bahwa Rendra tampak lumayan licik dan sulit diprediksi. Selain itu, dia membuat orang merasa sangat tertekan.

“Apa kamu ingin pulang?” Rendra baru saja mengambil beberapa langkah menaiki tangga ketika dia tiba–tiba berbalik untuk menatap Raisa.

“Saya merasa saya mungkin sudah mengganggu,” Raisa mengekspresikan dirinya dengan terus

terang.

“Mereka sudah selesai bekerja, jadi mereka tidak bisa mengantarmu pulang.” Rendra berbalik setelah mengatakan itu.

Raisa segera mengejarnya. “Saya kira mereka seharusnya siaga 24/7? Mereka pasti akan mengantar saya pulang kalau kamu menyuruh mereka.”

Mereka baru saja tiba di serambi ketika Raisa berlari dengan tergesa–gesa sementara Rendra berdiri diam dan berbalik untuk melihatnya. Pada saat itu, mereka sedikit bertabrakan satu sama lain.

” Raisa mencondongkan tubuh ke belakang karena ketakutan, dan yang berada di belakangnya adalah tangga, jadi akan sangat buruk baginya jika dia benar–benar

untuk meraih sesuatu dengan putus asa, dan mata Rendra tiba–tiba membelalak saat dia dengan cepat mengulurkan tangan untuk meraih pergelangan tangan Raisa. Selanjutnya, dia menarik wanita itu kembali ke arahnya,

erat–erat.

dia baru saja lolos dari kematian,

kamu begitu terburu–buru mengejar saya di tangga?” Ada suara cemas dan mencela yang terdengar di atas kepalanya.

lain sehingga dia bisa merasakan napas pendek pria itu mengenai dahinya. Pada saat itu, dia hanya bisa bernapas dengan

dia mencoba mengatakan sesuatu, namun dia sepertinya tidak bisa memikirkan kalimat lengkap di benaknya karena pikirannya yang berantakan. Terlebih lagi, posisi berpelukan mereka saat ini terasa

dan menutup bibir merahnya berulang

kata–kata untuk diucapkan. Begitu Rendra melihat itu,

merasakan tenggorokannya menegang dan sorot matanya berubah menjadi sangat

erat? Saat itu, Raisa hendak mengangkat kepalanya ketika matanya bertemu dengan sepasang mata yang tampak berbahaya. Itu tidak terlihat seperti penampilan yang akan ditunjukkan oleh seorang tetua kepada anggota keluarganya yang lebih muda. Itu adalah tampilan dasar seorang pria yang mempelajari

wanita.

berhenti bernapas pada saat itu, dan ada

Raisa menyelesaikan kalimatnya karena dia mencium bibir merah wanita itu

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255