Bab 1083 Pengakuan Cinta

Secara naluriah Raisa mendorong Rendra menjauh, tapi Rendra sangat kuat dan tidak akan membiarkan gadis itu menolak. Dia menarik Raisa mendekat ke dalam pelukannya dan meletakkan dagunya di atas kepala Raisa. “Yang harus kamu lakukan adalah tetap berada di sisi

saya akan mengurus sisanya. Saya akan mengurus semuanya, baik itu dari orang banyak

saya dan

atau para tetua.”

Pada saat itu, Raisa mengkhawatirkan dirinya. Tidakkah pria ini lelah menghadapi semua masalah ini? pikir Raisa.

Raisa merasa sedih dengan semua situasi ini dan cemberut. “Saya bahkan belum memiliki hubungan yang layak!” ucap Raisa seolah–olah dia diam–diam memprotes bahwa dia tidak ingin Rendra melingkarkan tangannya begitu cepat.

Rendra merasa senang ketika dia menyadari bahwa wanita itu agak menerimanya. Dia menempelkan dagunya di atas kepala wanita itu dan bertanya, “Kalau begitu, bagaimana kamu ingin memilikinya?”

mereka, begitu juga dengan Raisa. Dia mendambakan cinta yang membara seperti cintanya karena mereka berdua

hubungan sebelumnya,” gerutu Raisa

masih memiliki kenaifan sebagai seorang anak kecil dan dia langsung mengacak–acak bagian belakang kepala Raisa. Seperti seekor kucing yang dibelai, Raisa menghela napas

tiba–tiba dipaksa untuk mengangkat kepalanya. Matanya yang linglung bertemu dengan mata seorang pria

pria itu sudah membungkuk

ke bibir Raisa.

suara kenikmatan. Hal ini memicu sesuatu yang posesif di dalam diri Rendra dan

beberapa waktu, perlahan–lahan Raisa kehilangan napasnya saat Rendra menciumnya seperti mencicipi sesuatu yang lezat. Ciuman itu semakin dalam saat suasana

maju untuk membuka matanya, tiba–tiba

Raisa merasakan dirinya digendong dengan gaya pengantin

lakukan?!” Raisa mulai cemas sekarang karena dia merasa bahwa dia baru saja masuk

kita tidur bersama,” jawab Rendra.

sofa saja,” Raisa menolak dengan cemberut.

saya tidak tega melihatnya.”

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255