Bab 1119 Panggil Saya Bibi Sonia

Begitu Sonia turun ke lantai dua, dia melihat seorang pelayan yang selesai bersih–bersih. Dia akhirnya menghentikan pelayan itu dengan antusias dan bertanya, “Maaf, bolehkah saya tahu siapa gadis yang memakai jaket kuning di aula di sana?”

Pelayan di sini mengetahui identitas Sonia, jadi mereka sangat sopan dan menghormatinya. Secara alami, pelayan–pelayan itu menjawabnya segera, “Nona Liando, maksud Anda pasti Nona Sayaka, kan? Dia itu putri baptis Nona Hernandar.”

“Putri baptisnya?” Mata Sonia terbelalak kaget saat dia bertanya lagi, “Maksud kalian Nona Sayaka itu putri baptis angkat Nona Starla Hernandar?”

“Benar. Orang tua Nona Sayaka juga menjadi tamu hari ini,” jawab para pelayan itu.

Sonia menahan keterkejutan dalam hatinya dan berkata, “Baiklah, terima kasih.”

Begitu dia turun, dia mencerna berita itu. Raisa ternyata putri angkat Starla, jadi apa hubungannya dengan Rendra? Bukankah itu hubungan yang kacau?

bisa bersama! Lagi pula, seorang putri baptis juga dianggap sebagai anak! Bagaimana mereka bisa mengacaukan generasi?

tampak seperti pasangan biasa dan jelas tidak terlihat seperti orang kaya. Bisa jadi Raisa tidak puas hanya menjadi putri baptis saja, jadi dia

segalanya. Di matanya, Raisa merupakan orang

Raisa! Dia memutuskan bahwa dia tak

impiannya, jadi dia

gaun putih polos dan elegan. Setelah ditakuti

dia bahkan bisa merasakan hawa dingin? Yang dia rasakan hanyalah kehangatan di

mau jalan–jalan di taman dan mencari

Clara mengingatkan. Begitu para tetua berkumpul bersama membicarakan anak–anak mereka, semua anak setuju bahwa mereka tidak ingin berdiam

Raisa keluar untuk merasakan udara segar. Pada saat itu, Sonia kebetulan lewat di koridor di samping jendela setinggi langit–langit. Dia akhirnya memperhatikan Raisa di tepi kolam taman. Seringai menyala di matanya, dan dia keluar

di kolam air mancur. Dia iri pada

buru–buru menoleh dan melihat

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255