Bab 1193 Saya Akan Mengembalikan Dia

Sebagai perusahaan yang berusia lebih dari 100 tahun, ditambah Biantara Shailendra menjadi pebisnis sukses yang memainkan peran besar dalam mengembangkan dan mengelola perusahaan, maka perusahaan ini berhasil mengumpulkan pendapatan yang banyak selama bertahun–tahun. Keluarga Shailendra dikenal memiliki seorang putri, Qiara Shailendra. Ini bukan masalah di masa lalu–Qiara berasal dari keluarga harmonis yang berbahagia yang sebenarnya. memiliki anak perempuan kembar. Namun, terjadi tragedi mengerikan yang menimpa keluarga ini bertahun–tahun silam, sehingga mereka terpisahkan dengan salah satu dari anak kembarnya. Anak malang berusia empat tahun itu pun tidak pernah terdengar kabarnya lagi setelah itu.

Keluarga Shailendra melakukan segala cara untuk dapat kembali bersama putri mereka, tetapi selalu gagal sampai muncul seorang perempuan di depan pintu rumah mereka satu tahun lalu. Gadis ini terlihat mirip sekali Qiara–mereka memiliki fitur wajah yang sama. Ibu Qiara, Mega, membawa gadis itu pulang ke rumah dan memeriksa bagian belakang lehernya dan menemukan tanda lahir berwarna merah berbentuk seperti cap ibu jari. Mega dan Biantara menangis karena yakin kalau gadis ini adalah putri mereka yang selama ini dicari–cari karena memiliki wajah dan tanda lahir yang sama.

Teman dekat Mega, Lies, menyarankan agar dia melakukan tes DNA bersama gadis itu untuk lebih memastikan. Kemudian, Mega membawa gadis itu ke pusat tes DNA dan menyaksikan ketika darahnya diambil dan diuji di laboratorium. Saat menerima hasilnya, sekali lagi Mega menangis terharu–disebutkan 99.9% kesamaan antara sampel yang diambil dari Mega dan gadis itu. Dapat dipastikan gadis itu adalah putri Mega.

Sejak hari itu, Keluarga Shailendra memiliki anggota baru. Bianca Shailendra adalah putri bungsu dan kesayangan seluruh keluarga.

dari satu tahun. Awalnya Qiara senang dapat berkumpul kembali dengan adiknya,

lipstik sampai teman laki–laki yang dimiliki Qiara. Qiara sudah tidak tahan lagi, sehingga

Qiara gagal, dan akhirnya Mega menyeretnya pulang ke rumah seolah–olah dia adalah

rumah, Biantara sudah duduk di ruang besar Kediaman Keluarga Shailendra. Dia tampak geram dengan tindakan Qiara. “Berikan

korbannya.” Qiara

membuat wajahnya tampak mungil, dan air mata tampak ingin mengalir di pipinya walaupun dengan susah payah dia berusaha keras menahannya. “Bianca itu adikmu. Apakah kamu

marah pada saya, oke, Qiara? Saya bersedia mengembalikan Lathan padamu.” Bianca, yang berdiri di samping, tiba–tiba berlutut. Alih–alih menghadap orang tuanya, dia justru menatap Qiara, dan sosoknya yang mungil membuatnya

melihatnya pasti merasa kasihan terhadapnya. Namun, ucapannya

memungut sampah yang tidak dia inginkan? Kenapa saya diharapkan untuk memberikan segalanya pada Bianca? Saya ini putri tertua Keluarga Shailendra–sejak kapan saya berkewajiban melakukan itu semua? Qiara merenung “Kamu ingin menyerahkan laki–laki yang kamu tiduri ke saya? Melihatnya

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255