Bab 1195 Kejutan yang Tidak Menyenangkan

Perhatian Biantara dan Mega beralih ke putri tertuanya yang kabur dari rumah, sehingga tidak menyadari senyum licik tersemat di wajah putri bungsunya itu. Akhirnya saya berhasil mengusir pengganggu di rumah ini! Mulai dari sekarang Kediaman Keluarga Shailendraakan menjadi surga bagi saya!

“Dia tidak membawa mobil, bahkan tidak membawa tasnya. Yang dibawa hanyalah ponselnya! Apakah dia akan baik–baik saja?” Mega sangat mengkhawatirkan Qiara. “Jangan khawatir, Bu. Saya akan mencoba membujuk Qiara pulang,” ucap Bianca sambil menenangkannya. “Ibu hanya ingin kalian berdua akur. Ibu tidak menyangka Qiara sangat keras kepala,” ucap Mega.

“Saya juga ingin akur dengan Qiara, Bu. Saya tidak tahu apa kesalahan saya… Sepertinya dia selalu mencari–cari kesalahan dalam diri saya. Mungkin seharusnya saya tidak pulang ke rumah ini sedari awal. Dia tidak akan semarah ini jika saya tidak datang saat itu,” ucap Bianca sambil terisak.

kamu kembali pulang ke rumah,” ucap Mega sambil memeluk Bianca penuh cinta. Kesedihan dan penderitaan yang Mega rasakan saat kehilangan putrinya akhirnya sirna setelah kepulangan Bianca. Sementara itu, Qiara tidak memanggil taksi setelah kabur dari rumah. Air mata terus mengalir saat dia berlari keluar dari rumah. Dia tidak pernah merasa begitu sedih sampai remuk hati seperti ini sepanjang hidupnya -bertahun–tahun dia menyimpan kenangan manis akan orang tuanya yang penyayang, tetapi tampaknya dia tidak bisa mengingat kembali bagaimana bahagianya dicintai setelah setahun belakangan ini. Mungkin sayalah yang tidak diinginkan di

yang

dialami

penuh tekad segera terpancar di wajah Qiara beberapa saat kemudian. Dia pun menyeka air matanya dengan punggung tangannya. Demi siapapun, saya tidak akan pulang ke rumah. Saya rasa memang sudah waktunya saya hidup mandiri. Ke mana saya harus pergi? Dua sahabat saya memiliki kekasih, tidak pantas jika saya mengganggu mereka malam begini. Lupakan saja.

seperti ular yang sedang merayap, dan pemandangan itu membuat Qiara takut. Tanpa aba–aba, hujan pun turun, seakan tercurah dari langit, diikuti suara petir bersambaran. Qiara kaget sehingga menutupi kepalanya sambil berlari mencari tempat berteduh. Dia melirik mal yang ada di

dari kejauhan. Pengemudi mobil itu sedang terburu–buru, dan saat itu berjarak sekita dua puluh meter dari Qiara ketika menyadari keberadaannya.

berhenti. Gadis yang sedang

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255