Bab 1227 Lathan yang Tidak Tahu Apa–Apa

Bianca malu. Dia tahu kali ini Qiara menang, sehingga hanya bisa cemberut dan bergumam sedih, “Iya, Ayah.”

Maggy berusaha menghiburnya. “Bukankah Ibu sudah memberimu kartu kredit? Kamu bisa membeli apa pun yang kamu butuhkan.”

Bianca menggigit bibirnya. “Saya tidak ingin menghambur–hamburkan uang dengan percuma,

Ibu.

“Tetapi siang tadi, kamu pulang dengan membawa dua kantung pakaian. Saya tebak setidaknya harganya sekitar dua puluh juta!” Qiara mengungkap kebohongannya tanpa ada yang tertinggal.

Bianca memelototinya dengan muram. “Qiara, Ayah sudah mengizinkan saya belanja.”

“Cukup. Sekarang kita makan malam,” ucap Biantara.

Bianca melirik Anika sebelum secara diam–diam mencabut sehelai rambutnya dan memasukkannya ke dalam mangkuk sup di sebelahnya.

t

supnya, dia sengaja menyendok rambut dari mangkuk

atas meja. “Saya tidak

“Tuan dan Nyonya Shailendra, saya selalu memakai pelindung kepala setiap kali menyiapkan

mengatakan bahwa itu adalah

meja. Dia berdiri dan mengambil tisu beserta rambut itu. Dia tidak keberatan mengotori tangannya saat mengamati helai rambut dengan lebih teliti. “Ini rambutmu sendiri. Jangan membuat

Bianca sekali lagi memerah. Dia tidak menyangka Qiara akan menengahi dan terus mengungkap perilakunya. “Kamu hanya memendam kebencian karena Nyonya Prakoso tidak bersedia menjadi saksi mata bagimu. Kamu menggunakan rambutmu sendiri untuk menjebaknya. Seharusnya

menyampaikan sorot terima kasih pada Qiara. Meskipun tahu Bianca sengaja menjebaknya, dia hanyalah anggota pengurus rumah tangga dan tidak bisa membela diri.

Biantara saling bertatapan sebelum menghela napas. Mereka pikir Bianca hanya sedikit manja, tetapi

garpu dan

sangat sedih.

dalam pelukan Maggy dan meraung karena merasa dibenci semua orang. Dia juga berkata mengenai penderitaannya saat tinggal bersama orang tua

ini Bianca melakukan kesalahan, Maggy sudah tidak

Jumat pagi.

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255