Bab 1241 Minta Maaf pada Qiara

“Bagi saya, kalian sangatlah berlawanan. Mau semirip apa pun rupa kalian, sikap kalian jelas. sangat berbeda. Qiara Shailendra, kamu seharusnya lebih mempercayai saya,” ucap Nando dengan sungguh–sungguh.

Begitu Qiara mendengarnya, kepercayaan dirinya segera kembali dan dia berdeham sebagai jawabannya sebelum berkata, “Oke. Kita lupakan saja hal ini.”

“Apa kamu punya rencana besok?” lanjutnya.

“Jika kamu setuju untuk makan siang bersama saya, maka saya akan punya rencana untuk besok,” jawab Nando.

Qiara tiba–tiba saja merasakan harapan yang melambung tinggi di dalam dadanya. “Oke! Ayo kita lakukan.”

“Cepatlah tidur dan jangan pikirkan tentang apa pun.”

“Jadi, saya tidak boleh memikirkanmu malam ini? Oke, akan saya lakukan,” Qiara menggodanya dengan sengaja.

Nando tidak mampu berkata–kata. “Kecuali… tentang saya. Pikirkan saya saja.”

“Apa kamu juga akan memikirkan saya?” tanyanya.

“Iya.”

akhirnya mengakhirinya, “Bagus.

malam,” jawab Nando.

penuh harap, dia membayangkan kencan

mengganti pakaiannya dengan pakaian biasa dan tengah memakan makanannya di lantai bawah. Dia bertanya pada ibunya, “Bu, apa Qiara dan Tuan

tidak perlu lagi mengkhawatirkan putri sulungnya itu karena Qiara sangat beruntung bisa bertemu Nando. Untuk sekarang, dia hanya

sepadan dengan Keluarga Sofyan? Bagaimana jika Tuan

tidak ingin putrinya. jatuh cinta pada orang yang

waspada. Jika dia mempermainkan perasaannya, maka dia. harus mengakhiri hubungan ini dan tidak boleh membiarkannya menghancurkan

jangan khawatir. Saya juga akan membantu Qiara mengamatinya.” Ucap Bianca sambil

tersenyum.

bagus! Saudara memang sudah seharusnya seperti itu;

bel pintu berbunyi sebelum dia pergi untuk membukanya. Saat itulah dia melihat Lathan berdiri di depan pintu

datang pagi–pagi sekali!”

masih diperban, dia terlihat sangat bersemangat dan berpenampilan dengan sangat tampan. Dia memegang buket bunga di

sudah berangkat pagi–pagi sekali, sementara Bianca dan Qiara baru saja menyelesaikan. sarapan mereka. Sementara itu, Maggy tengah menyuruh para

sebuket bunga. Raut wajahnya. langsung berubah kesal dan dia memutar bola matanya. “Lathan, bukankah saya sudah mengatakannya dengan jelas? Kamu jangan pernah

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255