Bab 1251 Ciuman yang Bergairah

“Apa saya boleh meneriakkan isi hati saya?Qiara tidak bisa menahan perasaannya lebih lama lagi.

“Teriaklah sesukamu!ucap Nando sambil tersenyum.

Wanita itu lalu meletakkan tangannya di kedua sisi mulutnya, menatap lautan yang membentang di depannya, dan berteriak sekuat tenaga. Ahhh!!!”

Dirinya seolah menemukan jalan keluar untuk menumpahkan seluruh kemarahan dan rasa frustrasi yang dirasakannya selama beberapa tahun terakhir. Dia bahkan mengalirkan air matanya setelah berteriak beberapa kali secara berturutturut.

“Ayolah! Kenapa kamu tidak mengikuti saya?ajaknya pada pria yang berdiri di belakangnya itu.

Nando jarang sekali melakukan hal seperti itu, namun dia tidak bisa menolak ajakan wanita itu. Saat Qiara kembali berteriak, dia akhirnya mengesampingkan harga dirinya sebagai seorang tuan

muda.

“Ahhh!!!teriaknya sekuat tenaga.

Setelah mereka selesai berteriak sekencangkencangnya, Qiara tibatiba tertawa terbahakbahak. Saat itulah dia menginjak sebuah batu dan kehilangan keseimbangan. Akibatnya, dia otomatis menjatuhkan tubuhnya ke dalam pelukan Nando dan memeluknya dengan erat.

pria itu memeluk pinggangnya untuk membantunya menjaga keseimbangannya.

sampingnya itu jauh lebih menarik daripada matahari terbenam. Oleh karena itu, dia tidak bisa berhenti memandanginya

rambut Qiara terlihat sedikit berantakan karena angin laut. Meskipun rambutnya terus tertiup angin, matanya terlihat sangat cerah dan bening, sementara bibir merah ceri–nya terlihat lembab

dalam pikirannya saat itu.

melihatnya. Dirinya kemudian menunduk dan perlahan mempertemukan bibir

Begitu dia merasakan

sisi lain, Qiara akhirnya merasakan ciuman

wajah keduanya. Sementara itu, ciuman itu menjadi

itu kemudian terlewati dan Nando akhirnya melepaskan dirinya. Kening mereka bersentuhan, dan napas

perasaan pada orang lain. Dia menyadari perasaan yang berkecamuk di dalam dirinya sangatlah berbeda dengan perasaan yang dimilikinya saat bersama Tasya dulu.

mudah membedakan kedua jenis perasaan itu. Perasaannya pada Tasya dulu tidak lebih dari sekedar perasaan bersyukur. Sebaliknya, perasaan yang dimilikinya kali ini–perasaan yang dia miliki untuk Qiara–benar- benar perasaan cinta. Perasaan itu timbul dari rasa ingin memiliki

merasakan detak jantungnya menggila saat itu. Saat dia memiliki hubungan bersama Lathan, dia yakin kalau dia sangat mencintai pria itu. Dia sekarang baru

yang dia rasakan saat ini–dirinya seolah membuka hati untuk orang lain tanpa

berpacaran!” Nando menatap wanita yang berada

ini matang–matang, namun saat ini,

di sekitar

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255