Bab 1322 Ditangkap

Ekspresi Bianca berubah seketika. Wajahnya pucat dan dia melangkah mundur, tetapi di saat yang sama, polisi yang berada di dekat Biantara segera bergerak. Mereka melangkah maju dan memborgol tangannya ke belakang.

“Apa ini… Lepaskan! Siapa kalian?” Ketakutan setengah mati, wajahnya pucat pasi tak berwarna saat melihat polisi.

“Nina Levon, kami dari polisi, Anda ditahan atas kasus penipuan. Anda harus ikut dengan kami untuk penyelidikan lebih lanjut.”

Qiara melangkah maju, menatap perempuan muda yang biasanya suka pamer di depannya itu dengan ekspresi puas diri. Sekarang, perempuan yang sama dengan raut wajah kaku terlihat gemetar ketakutan. Qiara tidak pernah merasa begitu puas seperti sekarang.

“Nina Levon, kamu telah berpura–pura menjadi adik saya dan memakai identitasnya untuk merundung sampai memanfaatkan saya selama satu tahun belakangan ini. Sekarang, kamu akan membayar semua tindakan curangmu ini.”

“Qiara, tidak… Q–Qiara, kakak, saya mohon! Tolong maafkan saya! Saya tidak akan melakukannya lagi! Saya berjanji tidak akan melakukannya lagi.” Nina hampir berlutut meminta maaf di hadapan Qiara. Karena kebiasaan, dia pun berbalik ke Biantara dan Maggy dan terus berteriak. “Ibu, Ayah, tolong maafkan saya untuk kali ini!”

bentak

sama marahnya seraya menyemburnya sambil menggertakkan gigi. “Kamu memanggil kami Ayah dan Ibu selama satu tahun ini tetapi sekaligus menipu kami. Kamu sudah menodai martabat

“Maafkan saya, Bapak dan Ibu Shailendra. Saya tidak berniat untuk berpura–pura menjadi putri kalian. Ini semua salah Lies! Dia yang menyuruh saya untuk melakukannya. Bahkan dia menyuruh saya operasi plastik agar wajah saya menyerupai putri kalian. Ini semua ulahnya! Tidak ada hubungannya dengan

pikirkan adalah membebaskan dirinya dengan melempar semua

sekitar empat milyar. Sekarang kamu akan

benar- benar menghabiskan uang keluarga Shailendra sebanyak itu? Dia tidak sadar bagaimana bisa melakukannya, tetapi jumlah uang yang dia habiskan

menikmati statusnya sebagai putri keluarga

balasannya, dia harus menghabiskan sisa hidupnya di

menyesali semua yang sudah dilakukannya sampai saat ini. Dia lebih memilih untuk kembali ke kehidupan lamanya menjadi seorang

bubur dan waktu tidak bisa diputar mundur kembali.

orang. Dia menelepon Qiara setengah jam lalu dan

dan bersembunyi di dalamnya. Saat itu, dia merasa seakan dirinya tak lebih dari seekor tikus kotor dan menjijikkan. Dia tidak

seakan dirinya adalah hama–sampah masyarakat.

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255