Bab 55 

Udara malam yang dingin menyeruak ke dalam mobil, mencambuk rambut Avery dan menenangkan sarafnya.

Elliot telah mengatakan bahwa dia bukan satu-satunya untuknya.

Dari situ, dia berpikir bahwa selama dia tetap bersikeras tentang perceraian, dia mungkin akan menyetujuinya suatu hari nanti

Kecemasan yang dia rasakan berkurang menjadi kelegaan dengan pemikiran yang menghibur itu.

Ketika mereka tiba di mansion, Mrs. Cooper dan sopirnya membantu Elliot keluar dari mobil.

Avery melihat bahwa dia sedang dirawat, jadi dia diam-diam kembali ke kamarnya.

Tidak lama kemudian Nyonya Cooper muncul di kamarnya dan berkata, “Tuan Elliot tidak akan membiarkan siapa pun menyentuhnya, Nyonya. Mungkin Anda harus mencobanya! Anda hanya perlu menyeka wajahnya dan membantunya mengganti pakaiannya.”

Menyeka wajahnya dan mengganti pakaiannya?

Avery tidak akan keberatan jika Elliot masih dalam kondisi vegetatif, tapi sebenarnya tidak!

Dia mungkin minum terlalu banyak, tapi dia tidak sadar.

Dia tidak melupakan pertengkaran yang mereka alami di mobil dalam perjalanan pulang.

“Kenapa tidak membiarkan dia tidur seperti itu?” Avery menyarankan. “Dia bisa mandi dan berganti pakaian saat bangun di pagi hari. Biarkan dia.”

kita bisa melakukan itu, Nyonya?” Mrs Cooper berseru kaget. “Datang dan coba bersamaku! Dia mungkin lebih sedikit protes jika Andalah yang

dan Elliot sedang berbaring di tempat tidur

banyak minum, jadi dia mungkin terbangun di tengah malam dan muntah…

titik ini, Avery sudah tahu apa yang akan disarankan Mrs.

sebelum dia bisa menolak, “Ini adalah periode penting dalam pemulihan kakinya. Dokter mengatakan bahwa terluka sekarang

berubah menjadi kerutan yang dalam saat dia menahan kata-kata protes yang

dia tidak

berganti piyama, kamu bisa membantu membuka pakaiannya…

 

merasa kepalanya akan

Mrs. Cooper keluar dari kamar, dia berjalan ke sisi tempat

merah muda yang tidak biasa, dan dia bertanya-tanya berapa banyak yang harus

ke kamar mandi, lalu muncul kembali dengan

mangkuk di atas nakas di kepala tempat tidur, lalu duduk di sisi tempat tidur dan mulai membuka kancing

merasakan sentuhannya di bajunya, dan tangannya secara refleks menggenggam lengannya. Pada saat yang

kata Avery sambil menatap matanya. “Atau

tidak ingin melakukan apa pun sendiri.

belum lolos darinya, tetapi tubuhnya sudah

melepaskan lengannya, dan Avery berhasil

hendak melepas celananya, tangan besar

genggamannya semakin

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255