Bab 40 Foto Dua Tahun Lalu

Tercengang. Vivin menundukkan kepalanya untuk melihat lebih dekat apa yang baru saja dia lemparkan padanya. Mendadak, wajahnya pucat saat tubuhnya gemetar tak terkendali.

Itu adalah foto-foto. Fotonya buram dan tidak fokus, jadi jelas bahwa itu diambil secara diam- diam. Namun, orang yang di foto itu masih bisa dikenali dengan jelas.

Itu tidak lain adalah dirinya sendiri!

Dia sedang berbaring di tempat tidur dengan pakaian yang acak-acakan dan pipinya merah.

Walaupun foto-fotonya buram, itu jelas terlihat apa yang dia lakukan.

Pikiran Vivin menjadi kosong.

Dia dengan cepat menyadari kapan foto itu telah diambil-dua tahun lalu.

“Dari mana kamu mendapatkan foto-foto ini?” Sambil mencengkeram foto-foto itu, Vivin memelototi Fabian dan mendesak dengan suara memaksa.

Apa yang telah terjadi dua tahun lalu adalah mimpi buruk bagi Vivin. Namun, setelah sekian lama, dia mulai melupakan masa lalunya.

Dia nggak pernah membayangkan dari sekian lama bahwa ada orang yang telah mengambil fotonya! Sehingga, insiden mengerikan itu akan menjadi aib yang tak terlupakan yang akan tetap tinggal dalam dirinya selamanya.

bisa mengejek dengan dingin. “Jika kamu maerasa takut sekarang, mengapa kamu melakukan hal-hal kotor seperti itu dulu?”

semakin tak terkendali. Ejekan Fabian hanya

urusanku!” Suara Vivin sangat dingin. “Katakan saja dari mana kamu mendapatkan foto-foto itu. Siapa yang telah mengambil foto itu? Siapa

Namun, ketika tatapannya tertuju pada foto-foto yang tak

tahu betul siapa yang sudah mengambil foto itu? Kenapa kau malah bertanya padaku?” Fabian melihat Vivin dengan pandangan mengejek, tatapannya dipenuhi dengan penghinaan. “Atau apakah kamu sudah melakukannya dengan banyak pria yang berbeda sampai kamu bahkan tidak ingat kapan ini terjadi, atau pria mana yang sudah mengambil foto-foto

Vivin bergetar

Fabian tidak bisa membedakan bahwa itu adalah ternyata foto

1/3

selama dua tahun ini. Sulit untuk melihat

itu, karena kesalahpahaman mendalam yang sudah dia pendam tentang Vivin, dia tentu saja berasumsi bahwa foto-foto itu diambil oleh seorang

informasi apapun dari pria ini, dia berbalik

di

dari belakang Vivin. Namun, dia cepat-cepat keluar

meninggalkan kantor, Vivin tidak memperdulikan pandangan penasaran semua orang yang menatapnya

terduduk ditoilet

itu?Siapa yang telah mengambil foto-foto itu dan mengirimkannya kepada Fabian? Apakah orang yang menyabotase saya tahun itu? Apa tujuan pelakunya? Ini sudah berlalu dua tahun. Apakah orang tersebut masih belum

merasa di ambang kehancuran, Fabian juga tidak begitu merasa

marah dan menarik dasinya yang

Vivin di ranjang yang dua tahun lalu. Hal itulah yang membuatnya yakin bahwa Vivin benar-benar telah

itu. Dia mengira akan mundur dengan wanita yang tak tahu malu ini, tetapi ketika dia melihat foto-foto itu lagi, dia

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255