Bab 71 Dunia yang Kecil

Dengan terkejut, dia berbalik dan melihat Alin yang baru saja turun dari lantai atas, menatapnya dengan wajah sama terkejutnya.

Hati Vivin mulai berdebar.

Dunia memang kecil! Kenapa aku harus ketemu Alin disini?

Butik ini menyediakan pelayanan jahit terbaik se-kota. Alin datang untuk membuat rancangan pakaiannya sendiri untuk pesta akhir pekan namun siapa sangka dia akan bertemu dengan Vivin, si wanita miskin disini.

“Vivin.” Ia berjalan mendekati Vivin disertai suara high heels warna oranye kemerahmudaan-nya yang beradu dengan lantai dan melanjutkan, “Kenapa kau ada disini? Apa kau pikir ini tempat. yang cocok untuk orang yang kikir sepertimu?”

Tidak ada siapapun disana sehingga Alin menjadi lebih percaya diri dan setiap kata yang diucapkannya kepada Vivin sangat buruk.

Vivin hanya memandangnya dengan tatapan dingin dan sebelum dia bisa membalas ucapan wanita itu, Noah sudah maju kedepannya dan berbicara dengan nada tegas, “Nona, tolong bicara yang sopan dengan Nyonya Normando.”

“Nyonya Normando?” Alin nampak bingung namun dia langsung sadar bahwa Noah bukanlah pria biasa sehingga dia menahan dirinya untuk mengumpat lagi.

Pada saat itu, pelayan yang bekerja di butik itu sudah selesai mengambil ukuran badan Vivin. Untuk menghindari keributan dengan Alin, Vivin dengan cepat bilang, “Noah, ayo pergi.”

kearah Alin dan menemani Vivin

yang hanya mampu bertanya dengan gugup. “Nona Miller, apa Anda sudah siap melakukan

tersadar untuk kemudian bertanya pada pelayan tersebut dengan licik, “Hei,

tetap butik tersebut sehingga para pelayan tahu dengan baik sikap pernaksanya dan mereka takut akan membuat wanita itu kesal jika tidak mengatakan yang sebenarnya. Ditambah lagi, tidak ada yang perlu disembunyikan mengenai identitas Vivin, sehingga mereka akhirnya menjawab

mata bingung. “Tuan Normando yang

pemilik Grup

1/2

sangat terkejut sampai tubuhnya terhuyung dan hampir jatuh ke lantai.

namun sebagai tunangan Fabian, Alin mengenal pria itu

dan juga putra termuda

dan dia tidak percaya dengan apa yang baru

yang bahkan tidak mampu membeli sebuah cincin berlian? Kenapa

segera turun tangga dengan dompet ditangannya. “Bawa aku ke Majalah

berada dan saat resepsionis bertanya siapa yang dia cari dengan panik, dia tanpa pikir panjang berkata dengan tidak sabaran, “Aku mencari Kepala Editor-mu,

dengan segera mengantar

ruangan Fabian, Vivin, dengan ditemani Fabian, juga baru saja sampai di lantai bawah gedung dimana perusahaan majalah itu berada.

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255