Bab 75 Pesta

Keduanya sangat dekat satu sama lain sampai helaian rambut Vivin mengenai leher Finno. Finno melingkarkan tangannya pada pinggangnya dan berbisik, “Kau sangat menawan sampai aku bahkan tidak berani membawamu keluar bersamaku.”

Vivin terkejut mendengar rayuan Finno sedangkan ia dikenal sebagai pria yang irit bicara. Dia terdiam dan wajahnya memerah tanpa sadar.

Finno tertawa sebelum membawa keduanya keluar dari villa dan memasuki mobilnya.

Setelah mereka siap, supir itu membawa mereka menuju vila keluarga Normando.

Selama perjalanan, Vivin tidak bisa berhenti merasa gugup.

Pada akhirnya, dia akan melihat Fabian dan Alin nanti. Terlebih, bayangan kalau akan ada banyak orang di pesta itu membuatnya khawatir jika dia akan mempermalukan dirinya sendiri.

Menyadari tekanan pada senyumannya, Finno seperti tahu apa yang tengah dipikirkannya, dia bertanya dengan lembut, “Apa kau gugup?”

“Ya,” aku Vivin. “Aku takut akan membuatmu malu.”

“Bagaimana kau akan mempermalukanku saat kau terlihat begitu cantik?” Finno tersenyum kecil. “Apa kau pernah menghadiri pesta semacam ini sebelumnya?”

“Tidak.” Untuk menenangkan kegugupannya, Vivin mulai banyak bicara. “Tapi aku pernah bekerja sebagai pelayan di beberapa acara semasa kuliahku untuk membayar uang kuliah. Pada saat itu, aku merasa iri pada gadis-gadis yang bisa mengenakan gaun-gaun indah. Aku bahkan membayangkan apakah aku bisa mendatangi pesta seperti ini suatu hari nanti?”

“Finno hanya bisa tertawa. “Jadi, kau pikir harapanmu jadi kenyataan?”

“Kau bisa anggap begitu.” Vivin ikut tertawa bersamanya. “Setelah kerja, aku akan berlatih gerakan dansa. Aku pernah melihat beberapa gadis yang tampil dengan hati-hati. Jadi kalau saya punya kesempatan untuk menghadiri pesta sendirian, aku bisa berdansa dengan sama elegannya…”

mengatakan sesuatu yang salah dan segera berhenti. Setelahnya, dia melihat kearah Finno dengan

Aku lepas kendali.

didepan semua orang dan tidak bisa berdansa. Kenapa

ada

tidak berani lagi mengatakan apapun dan mencoba tetap diam sampai mereka

1/3

tempat tujuan.

untuk membantu Vivin keluar. Setelah

mobil mewah yang terparkir didpeannya. Banyak pria muda tampan dan wanita-wanita cantik keluar

Vivin merasa sedikit

mereka adakan. Terlihat

itu, dia membiarkan

banyak orang yang kebanyakan mungkin merupakan anggota keluarga Normando atau kolega-kolega mereka. Karena semua orang tahu

sontan santun mereka baik, Finno bisa merasakan tatapan penasaran yang berasal dari orang-orang disekitar

untuk mengabaikan tatapan-tatapan itu dan mengikuti

tetap penuh citarasa. Saat Finno membawa Vivin menuju meja

itu. Sedangkan Alin memakai gaun berwarna kuning panjang berwarna kuning cerah yang membuatnya terlihat seperti bunga yang baru saja mekar.

kau

melihat Finnno dan Vivin adalah seorang pria yang duduk disebelah Fabian. Dia kelihatannya berusia lima puluh

nyaman.

pasti Marthin, saudara

Fabian.

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255