Bab 100 Perempuan Yang Keras Kepala

“Aku merasa kau tidak senang.” Vivin menjawab dengan jujur.

“Tidak senang akan apa?”

Dia ragu sejenak. “Tidak senang karena aku terluka demi melindungi Fabian.”

Vivin sengaja menjawab dengan suara lembut. Itu cukup membuat debaran di hatinya.

“Ya, aku marah.” Sorotan tajam mata Finno perlahan melunak mendengar pengakuan bersalah

Vivin.

Vivin tidak menyangka Finno akan terus terang seperti ini. Dia mengangkat kepalanya dan membalas tatapan mata Finno.

Finno sedikit mengernyitkan alisnya karena ekpresi menakjubkan penuh teka-teki perempuan ini. “Apa kau tidak mau tahu alasan kenapa aku marah?

“Hmm, sepertinya aku tahu kenapa kau marah,” ucap Vivin terbata.

“Coba jelaskan padaku.”

“Kupikir tidak ada satupun laki-laki yang rela melihat istrinya terluka karena

mata Finno

atau

hanya

dijawab. “Maafkan aku. Aku tidak memikirkan perasaanmu. Aku akan lebih hati-hati

yang ada di tangannya. Suara sendok yang menyentuh mangkuk begitu nyaring memekakakan di tengah keheningan antara mereka berdua. Vivin terdiam

menatapnya dalam-dalam. Vivin mengangguk. Lagi-lagi, sorot mata

Vivin tersentak.

aku ini istrinya?Memangnya apa lagi selain itu? Lagipula pernikahan kita ini kan pernikahan kontrak belaka.

1/2

sepersekian detik sebelum dia menepisnya. Senyum masam muncul di wajahnya sambil dia mengggeleng-geleng agar kepalanya

+

istrinya, mana mungkin dia mau repot

Aku berhalusinasi.

arah Finno tidak berdaya. Karena bingung akhirnya dia bertanya, “Kalau begitu kenapa kau

mata Finno terbalut amarah demi mendengar pertanyaannya

memegang dagu Vivin dan menarik wajahnya agar mendekat kepadanya. Dia berkata dengan suara rendah, hampir seperti ancaman, “Vivin apa kau

saat dia mendekat

terpantul di bola matanya

Finno bersikap dingin seketika itu juga.

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255