Bab 115 Apakah Masalah Buatmu?

Ratna mendengar suara gaduh di ruang tamu dan terlihat mengerutkan keningnya. “Siapa yang datang?”

Vivin menjawab dengan canggung, “Finno yang datang.””Suamimu?” Wajah Ratna tampak berubah. “Apakah dia datang ke sini untuk mencarimu? Apa yang sedang dilakukannya?”

Vivin tidak tahu bagaimana menjawabnya. “Dia sedang membantuku membersihkan rumah.”“

Ratna tampak tercengang.

Untuk beberapa saat matanya terlihat berkilau, kemudian berbisik, “Aku tidak ingin mengomel lagi, tapi sebaiknya kamu benar-benar tahu apa yang sedang kamu lakukan.”

Tentu saja, Vivin tahu apa yang Ratna bicarakan. Dia beringsut lebih dekat dan memegang tangannya. “Jangan khawatir, Bu. Aku tahu apa yang aku lakukan.”

Dia berkata begitu tidak hanya untuk menenangkan Ratna. Dia berkata seperti itu juga sebagai pengingat untuk dirinya sendiri.

Aku tidak bisa jatuh cinta padanya. Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi.

Ratna menatap matanya dan berkata dengan tulus, “Aku percaya padamu.”

Vivin menanggapinya dengan senyuman dan meninggalkan ruangan tersebut.

Dia melihat Finno telah selesai membersihkan rumah tersebut. Dia tampak berdiri sambil memegang kain basah dan menunjukkan senyum puas di wajahnya. “Bagaimana menurutmu? Tidak buruk, kan?”

menahan tawa melihat betapa dia

sini? Dia adalah orang yang sama yang tidak akan mau bersusah payah untuk

dia memuji,

pun tiba. Vivin kemudian membukakan pintu bagi Noah untuk

tangannya. Tidak mau memberikan komentar yang mungkin menyinggung perasaannya, dia pun memutuskan untuk diam dan segera

menyelesaikan makan malamnya, Vivin juga menyempatkan untuk makan seadanya demi menghapus rasa laparnya. Waktu sudah menunjukan jam 11

1/3

dan Noah setelah dia membersihkan meja. “Terima kasih banyak untuk hari ini. Sekarang hari sudah larut malam. Hati-hati

sambil tersenyum

yang duduk di kursi di samping Noah, tidak berniat untuk kembali

tampak kebingungan.

dulu,” kata Finno, “aku akan tinggal di

Tinggal disini?

menatapnya dengan rasa

yang taat, dia segera menenangkan dirinya. “Baiklah, Tuan. Saya akan datang untuk menjemput anda besok. Saya juga akan membawakan pakaian ganti yang baru untuk anda.”

kemudian meninggalkan rumah

terlihat lagi. Dia kemudian

alisnya dan bertanya padanya,

tapi…” Vivin semakin cemas melihat dia terlihat begitu serius. “Tapi kami hanya memiliki dua kamar saja di rumah ini.”

kata Finno tanpa ragu-ragu, “Apakah

pun langsung memerah.

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255