Bab 122 Kasus Penculikan
Wajah Fabian menjadi pucat saat ia melihat wajah Vivin yang memerah karena penuh dengan amarah. Dia tidak pernah mengira bahwa Vivin, seseorang yang cuck, dapat membela Finno dengan mengucapkan kalimat yang menohok.
Apakah dia marah karena aku menjelek-jelekkan Finno? Sepertinya pernikahan mereka bukan hanya pernikahan di atas kertas, dan dia terlihat sungguh-sungguh menganggap Finno sebagai suaminya.
Fabian merasa sesak dengan hanya memikirkan hal tersebut. Sesaat berikutnya, dia menggenggam lengan Vivin dengan lebih kuat dan berteriak, “Vivin Willardi! Jangan bilang kalau kamu sudah jatuh cinta pada Finno? Apakah kamu sudah gila? Kamu belum mengenal dia sepenuhnya!”
Vivin bahkan tidak dapat mengatakan sepatah katapun. Wajahnya terlihat kesakitan, tapi Fabian tidak menyadarinya malahan terus mencerca, “Finno bukanlah siapa-siapa melainkan seseorang yang tidak mempunyai hati. Apakah kamu tahu bahwa dia sudah mengorbankan pacarnya sepuluh tahun yang lalu supaya dia bisa bertahan hidup? Aku heran kenapa kamu bisa menyukai orang bodoh yang egois sepertinya!”
Vivin, yang masih berusaha untuk melepaskan tangannya dari genggaman Fabian, tercengang setelah mendengarkan ucapannya. Wajahnya pucat pasi sambil spontan berkata, “Kamu bohong! Berani-beraninya kamu memfitnah Finno!”
Melihat vivin membela Finno membuat kemarahannya semakin menjadi. Dengan kemarahan yang meluap-luap, Fabian sepenuhnya lupa bahwa kasus dari sepuluh tahun silam merupakan. topik yang pantang untuk dibicarakan. “Jika kamu tidak percaya padaku, kamu dapat menyelidiki kasus penculikan yang telah terjadi sepuluh tahun yang lalu. Kamu akan menemukan bagaimana caranya Finno kabur dari tangan para penculik dan bagaimana juga pacarnya, Eva Mahesa telah meninggal akibat perbuatannya.”
Vivin sangat terguncang. Dia kehilangan kata-kata untuk diucapkan karena rahasia yang terungkap itu terlalu berat untuk ia hadapi. Eva… apakah dia si pemilik kalung kristal itu?Dia sudah meninggal?! Dan dia meninggal dalam kasus penculikan sepuluh tahun yang lalu?
datang
sudah menjadi kesepakatan bersama antara seluruh keluarga Normando untuk
mengetahui apa-apa tentang Finno… aku hanya memberitahunya agar
kasus tersebut demi kebaikannya. Dengan tenang, dia berkata, “Vivin, meskipun kita berdua sudah tidak mempunyai hubungan lagi dan mungkin saja tidak akan pernah
1/2
oleh Finno.”
dapat lagi mendengarkan ucapan
dan Fabian berduaan di ruang rapat, mereka saling bertukar pandang
juga, duduk di kursinya. Dia hanya melamun selama rapat berlangsung dan hanya
lalu, dia hanya sibuk memikirkan si wanita yang sudah meninggal
meninggal karena Finno? Vivin tidak berani
kerjanya. Selama jam istirahat, dia merasa ragu namun akhirnya tetap
Read Tidak Ada yang Tidak Mungkin, Jangan Pergi Full Episode Bab 122
Read Tidak Ada yang Tidak Mungkin, Jangan Pergi Bab 122
Tidak Ada yang Tidak Mungkin, Jangan Pergi series by joy has been updated to chapter Bab 122 .
In Bab 122 of the Tidak Ada yang Tidak Mungkin, Jangan Pergi series,Vivin Willardi sangat kecewa ketika pria yang seharusnya mengajukan akta nikah bersamanya tidak muncul di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Pria tersebut kemudian menghubungi Vivin dan marah, mengungkapkan hal-hal memalukan yang Vivin lakukan di masa kuliah. Dia menolak untuk menikah dengan Vivin dan mengatakan bahwa dia hanya tertarik karena mantan pacarnya pernah kuliah di kampus yang sama. Vivin tidak punya kesempatan untuk menjelaskan dirinya dan semua orang di sekitar menatapnya dengan cemoohan. Saat dia merasa tertelan dalam kegelapan, seorang pria berkursi roda yang tampak sempurna muncul dan menawarkan pernikahan. Awalnya Vivin ragu, tetapi pria itu yakin bahwa mereka membutuhkan pernikahan tersebut. Vivin akhirnya setuju karena dia membutuhkan status kependudukan untuk mendapatkan asuransi kesehatan untuk ibunya..... Will this Bab 122 author joy mention any details. Follow Bab 122 and the latest episodes of this series at Novelxo.com.