Bab 131 Meloloskan Diri

Saat dia menangis dan berbagai macam pikiran yang aneh datang di kepalanya, tiba-tiba saja, dia mendengar sebuah teriakan. “Vivin.”

Vivin kaget dan ketika dia mengangkat kepalanya, dia melihat sebuah sosok yang sedang berlari. di balik api.

“Fabian!” Dia mencoba untuk berteriak tapi lehernya serak. “A-Aku di sini!”

Lalu, Fabian mendengar suara Vivin dan bergegas mencarinya.

Namun demikian, api di depan pintu itu sangatlah kuat sehingga dia tidak bisa masuk sama sekali. Ia mencoba untuk menggunakan alat pemadam kebakaran tapi isinya sudah habis.

Vivin merasa putus asa.

Apakah aku ditakdirkan untuk mati di sini, sekarang?

Tiba tiba, dengan sangat kagetnya, dia melihat Fabian melempar alat pemadam kebakaran dari tangannya lalu berlari melewati kobaran api!

Vivin terkejut dan sambil berteriak, “Jangan, Fabian!”

Dia tidak dapat mempercayai kejadian yang baru saja dilihatnya.

Api menyala-nyala di ambang pintu tetapi Fabian menerobos masuk ke dalam seperti orang gila!

dia mencoba bunuh diri?Atau… apakah dia hanya ingin menyelamatkanku?

matapun mengalir di pipinya hanya saja segera mengering oleh

Kamu benar-benar

kamu bersikeras untuk

itu, Fabian telah masuk ke dalam api

kemeja Fabian sudah terbakar

ketakutan dan segera menepuk-nepuk Fabian dengan selimut yang ada di tubuhnya untuk

waktu, dia cepat-cepat bersembunyi di bawah selimut. Meraih Vivin dalam pelukannya, keduanya langsung bergegas menerobos keluar melalui pintu!

1/3

Fabian lebih besar dari Vivin dan begitu juga dengan pelukannya, jadi dia benar-benar aman

namun api masih dapat menyambarnya dan Vivin bisa

menahan rasa terharunya tapi dia tahu bahwa saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk

karena kebodohan dan kecerobohannya sampai harus berada dalam situasi yang

dia hanya bisa menggeretakkan giginya dan

setiap langkahnya dengan Fabian dan keduanya bergegas keluar dari api yang ada di sepanjang lorong. Namun, ketika

ragu, Fabian memeluk Vivin, lalu berbalik dan lompat ke bawah!

terlindungi dari kecelakaan saat jatuh karena dia mendarat di belakang

jatuh, Vivin dapat mendengar Fabian mengerang kesakitan meskipun ia mencoba menahan perihnya. Dia bisa membayangkan betapa

bibirnya, air mata mengalir di

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255