Bab 133 Konfrontasi

Faktanya, saat Fabian menyelamatkan Vivin, dia telah memperhatikan bahwa Vivin mempertaruhkan nyawanya untuk mengambil kalung Kristal itu.

Tangan Vivin mencengkeram baju rumah sakitnya saat dia berbicara dengan lembut, “Sebenarnya, kamu tidak perlu sampai sejauh itu untuk menyelamatkanku.”

“Tidak perlu menyelamatkanmu?” Fabian tiba-tiba mengangkat alisnya. “Vivin, apa yang kamu bicarakan? Apakah kamu berpikir bahwa aku hanya akan berdiri dan membiarkanmu mati?”

Vivin tidak bisa membalas tatapan Fabian jadi dia berpaling, dan berkata, “Sebenarnya, kamu hanya perlu menjaga dirimu sendiri. Aku tak layak untuk usahamu itu.”

Fabian telah menahan dirinya sendiri untuk tetap sabar ketika menghadapi Vivin tetapi mendengar ucapan Vivin, dia jadi kehilangan kesabaran.

Dia bangkit, dan dengan tangannya yang diperban, dia memegang dagu Vivin dan memaksanya. untuk bertemu dengan tatapannya. Dengan dingin, dia berbicara, “Vivin, ini adalah keputusan yang aku buat, bukan keputusanmu!”

Saat Vivin memandang Fabian, dia bisa melihat bahwa dia tidak lagi bisa menyembunyikan emosinya.

Dia tidak bisa menahan perasaan takutnya.

Tidak!Kamu tidak bisa melakukannya.

Vivin yang sekarang adalah seseorang tidak akan pernah bisa untuk memiliki sebuah hubungan. yang mendalam dengan Fabian.

merasa perlu melakukan sesuatu. Dengan cepat dia melepaskan diri dari cengkeraman Fabian dan berkata dengan tajam, “Fabian, tolong jaga sikapmu.

Bibi Vivin.

air dingin yang mengaliri perasaan

dan menatapnya. “Fabian, kamu akan

dari

Vivin berhenti sejenak untuk menarik napas dalam-dalam.

Fabian barusan terasa seperti duri yang menusuk hatinya

1/3

tak tergambarkan.

segala cara untuk menyiksa dan menghinanya, dia berpikir bahwa Fabian hanya membencinya atas pengkhianatan yang telah dilakukanya jadi Fabian ingin

hari ini, melihat perasaan yang tak tertahankan di mata Fabian dan keputusasaannya untuk mengendalikan dirinya sendiri, membuatnya

Fabian tidak pernah berhenti mencintai Vivin –

dapat berhenti untuk mencintainya. Karenanya, setelah dia mengetahui tentang kebenaran ini, Fabian sepertinya mengharapkan

tidak ada harapan lagi.

dia pun telah menjadi saudara iparnya. Mereka

sepertinya terus-menerus membangkitkan perasaan yang tak

tertahankan.

menyakini bahwa mereka akan menjadi pasangan seumur hidup. Namun, akhirnya mereka berakhir dengan cara seperti ini.

terlambat untuk

keluar dengan kursi rodanya, Alin tiba-tiba

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255