Bab 154 Mengambil Keuntungan darinya

Brengsek!

Memandang tubuh Vivin yang sedang menggeliat dalam keputusasaannya, Finno membuat keputusan pada saat itu juga sambil menundukkan kepalanya untuk menatap kedua mata Vivin.

“Vivin,” Finno memanggil namanya dengan suara sedikit parau dan hampir tak terdengar. Sementara itu, Finno perlahan melepaskan dasinya dan membuka satu persatu kancing kemejanya. “Vivin, jangan salahkan aku ya, karena melakukan ini padamu, ini semua adalah permintaanmu”

Vivin mungkin saja tidak mendengarkan apa yang Finno katakan lantaran Vivin mulai kehilangan akal sehatnya saat seluruh tubuhnya mulai terasa panas membara. Dengan nada yang tersiksa, Vivin bergumam, “B-Bantu aku …

Seketika, saja pandangan mata Finno menjadi gelap karena gairahnya. Tenggorokannya terasa kering saat dia merebahkan seluruh tubuhnya di atas tubuh Vivin yang membara.

Dengan gerakan cepat, Finno segera menyentuhkan bibirnya ke bibir Vivin dan mengulum bibir Vivin yang lembut. Sentuhannya itu memaksa Vivin menelan kembali semua keluhannya.

Tak lama kemudian, Finno bisa merasakan panas yang membara dari tubuh Vivin mengalir juga keseluruh tubuhnya.

Namun, Finno ingin melakukanya dengan pelan-pelan saja, karena ini adalah pertama kalinya mereka melakukannya.

Sekalipun, tidak pernah terpikirkan dibenak Finno melakukannya dengan keadaan Vivin dalam pengaruh obat bius, Finno tidak akan menahan dirinya lagi.

Sebenarnya, Finno sudah sejak lama menginginkan Vivin untuknya.

Meskipun Vivin dalam pengaruh obat bius, Finno tahu kalau Vivin masih mengingat kejadian malam itu dengan jelas. Karenanya, Finno ingin menjadikan malam ini sebagai pengalaman terbaiknya.

daun telinga Vivin dan berbisik dengan lembut dan penuh kasih sayang

tubuhnya, dan juga panas tubuhnya. Dikarenakan sensasi itulah, pikiran Vivin kembali ke pengalaman yang paling menyakitkan baginya dan yang harus dideritanya dua tahun lalu.

Vivin mulai gemetar ketakutan.

ketakutan Vivin dan penolakannya, memutuskan tidak akan mundur kali ini. Malahan, Finno meraih kedua

1/3

saat itu juga bibir Finno mendekat ke arah telinganya membuat Vivin bisa merasakan nafas Finno yang hangat yang

kamu trauma. Kali ini, aku akan melepaskan semua belenggu yang menahanmu selama ini.”

membuat Vivin jatuh di bawah buaiannya. Anehnya, Vivin merasakakn tubuhnya merileks dikarena otot-otonya yang tegang mulai mengendur di tubuhnya, yang tegang karena ketakutan, mulai mengendur pada

sedikit sadar, Vivin tahu betul apa yang

menerima apa yang akan terjadi karena orang itu

Finno mulai melonggarkan cengkraman

dan

diri Vivin mulai hilang saat akhirnya Vivin mulai perlahan-lahan

masih mengalami kesulitan untuk bisa melupakan pengalaman

pada alhirnya dia bisa melupakkanya sesaat dan menikmati hidupnya sebagai wanita normal.

mereda. Pada akhirnya, Vivin pun tertidur dengan lelap karena merasa lemas dan

paginya, Vivin terbangun dan merasa kedinginan di kamarnya.

menyesuaikan AC ke

Di bawah sinar matahari lembut

asyik mengagumi penampilan Finno sehingga dia terjebak dalam

pada wajah Finno yang masih menutup matanya, kemudian Finno berbicara dengan suaranya yang dalam, “Apakah kamu sudah selasai

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255