Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Sang Bos Besar Bab 315

Bab 315

“Kamu benar, aku akan mempertimbangkannya dengan seksama.” Tuan Besar mengangruk sambil tersenyum.

“Ada lagi, bisakah Anda membantuku untuk memindahkan adik perempuanku ke sini? Aku ingin mereka dalam satu kamar, schingga aku bisa merawat mereka dengan mudah.”

Ketika Carlos berbicara, beberapa dokter anak dan suster sedang mendorong adik perempuannya yang tertidur dan mengantarnya ke kamar.

“Semua sudah di atur.” Tuan Besar berkata sambil tersenyum, “Apa masih ada saran lainnya?”

Carlos memejamkan matanya, dan berpikir dengan seksama, kemudian dia mengelengkan kepala sambil berkata: “Untuk saat ini, hanya ini saja.”

“Ya, karena kamu sudah selesai berbicara, apa kamu bisa membantuku sekarang?” Tuan Besar bertanya dengan serius.

“Apa?” Carlos sedikit penasaran, apa yang bisa dia bantu?

Tuan Besar menunjuk dua kotak makan yang bersusun dan berkata dengan penuh kasih, “Keluargaku memberiku makanan vegetarian yang lezat. Lambungku sakit tidak bisa memakannya, tapi aku juga tidak ingin membuang–buang makanan. Kamu bisa membantuku?”

Ketika dia berbicara, Sanjaya meletakkan kotak makan di atas meja dan membukanya susun demi susun.

Seketika, aroma makanan tersebar diruangan itu.

pangsit udang, sup pangsit, bakso, bakwan jagung, pangsit tiga rasa.... Serta berbagai jenis makanan ringan lainnya diletakkan di

suara “Kruk kruk“, dia

Besar dengan tampang sedih berkata, “Oh, mungkin kamu tidak bisa menghabiskan semuanya sendiri, sepertinya kamu perlu bantuan adik laki–laki dan perempuanmu

anmu JUSTIN

belum sadar.” Sebelum Carlos menyelesaikan kata–katanya, terdengar

segera berlari, menepuk bahu Carla dengan ringan

Carlos, kemudian menangis dengan

menyoka air mata Carla, “Apa kamu

menjulurkan lidah kecilnya dan

sebentar ya.” Carlos memapah Carla duduk, lalu berjalan mendekat dan membungkuk kepada Tuan Besar, dan berkata dengan tulus, “Terima kasih,

Tuan Besar berkata

mengembalikannya kepadamu. Bubur sayur dan makanan ringan yang di buat oleh nenekku sangat enak,

begitu dua kali lipat

kecerdasan emosional

buat tanda

membungkuk, mengulurkan jari–jarinya, dan mengaitkannya pada jari

hal

ayo cepat makan.” Tuan Besar mengingatkan dengan

merawat adik perempuannya datang membantu, “Mari aku bantu, kamu

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255