Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Bab 393

Orang-orang Tanuwijaya membawa Linda pergi dan dokter Lily menemaninya di sepanjang perjalanan.

Sanjaya khawatir tekanan darah Tuan besar akan naik, jadi dia membujuk Tuan besar untuk pulang, dan pada saat yang bersamaan, meminta orang–orang di Rumah Sakit Prima untuk incmcriksa luan besar.

Semua orang satu per satu pergi dan masalah ini tampaknya mulai reda.

Jonson yang terakhir pergi dan Thomas mengantarnya ke bawah.

Sebelum naik mobil, Jonson berkata dengan tersenyum lembut, “Awalnya aku ingin mengobrol dengan Daniel, tapi saat ini dia mungkin tidak ingin mcliliatku. Tolong sampaikan permintaan maasku. Kami juga yang membuat masalah menjadi seperti ini.”

“Jika Anda mengatakan seperti ini, kani merasa sangat malu.” Thomas merasa sangat bersalah.

“Tidak, aku yang seharusnya malu.” Jonson menghela napas, “Jika scjak awal aku tahu tentang hati Danicl, aku pasti tidak akan memintanya menikah dengan Linda.”

“Uh..” Thomas sedikit malu dan terdiam beberapa saat.

Jonson layak menjadi sescorang yang menjalankan bisnis besar, meskipun dia tidak tahu apa–apa sebelumnya. Dia bisa melihat bahwa Danic) berusaha melindungi Tracy, jadi merasa bersalah.

siapa yang meracuni, yang penting adalah siapa yang memenangkan hati

gadis itu adalah Tracy?” Jonson

“Benar.” Thomas inengangguk.

Smith?”

merasa sedikit anch, karcna Jonson bertanya dengan hati–hati,

keluarga ini sangat langka.” Jonson berkata sambil berpikir, “Dua puluh tahun yang lalu, aku punya teman dengan

lega setelah mendengar apa yang dia katakan, ternyata

akan mengganggu lagi,

bahu Thomas, berbalik,

naik ke

berantakan, Daniel melemparkan semua barang, kepala

dia

dengan suara rendah, “Kamu mengetuk pintu sekarang, apa kamu

apa yang harus aku lakukan? Bahkan jika aku mati, aku harus masuk dan melaporkan situasinya.” Thomas mengerutkan kening, “Oh ya,

berbisik, “Menurutku, Nona Tracy jangan kembali ke kantor lagi. Jika tidak, Nona Linda akan sering melakukan sesuatu,

merasakan hal yang sama.” Thomas menarik napas dalam–dalam dan mengetuk pintu

apakah harus mundur atau tidak. Pada saat ini, pintu