Bab 481

Aneh sekali, kenapa orang jahat ini tidak takut sakit?

Berteriak pun tidak?

Carla mendongak melihat Daniel. Mata jernihnya diliputi dengan kemarahan, wajah kecilnya memerah.

Daniel membungkukkan punggung, menjulurkan tangan, lalu mengangkatnya.

Seperti sedang menangkap anak ayam, di angkat ke atas.

.

“Lepaskan aku, lepaskan aku!”

Carla mengira Daniel ingin memukulnya. Ia ketakutan gemetaran, kedua kaki kecilnya tak berhenti menendang.

Lalu, mulut kecilnya cemberut dan menangis keras.

“Lepaskan Carla!” Carles bergegas menodong pistol ke arah Daniel.

*Dor dor dor’, peluru kecil seukuran kacang kedelai menembak kaki Daniel. Ternyata sakit juga.

Ini lebih keras dibandingkan gigitan Carla tadi.

Pas sekali mereka melihat Tuan

menggunakan pistol mainannya menodong ke arah mereka, mencoba mengusir mereka. Tetapi seorang pengawal langsung merebut

“Kembalikan pistolku!”

kakinya patah, sekarang juga

ucap

dan juga mengembalikan

baik, jangan berulah lagi.” Jinni lekas membujuknya, “Tuan Daniel

kenapa kak Carlos ke sana

Daniel dengan

meletakkan Carla di samping Carles, lalu berjongkok. Memandang kedua anak dengan sejajar. Ketika

tinju

“Bam!”

sakit, tetapi

memejamkan mata, ia mengernyitkan

terkejut. Mereka sama sekali tidak menduga

terhormat, mana bisa

Apakah ia akan….

kecil ini,

mengulurkan tangan ingin

Daniel memerintah

Pengawal terpaksa mundur.

tidak berani bersuara, hanya memandang

melihat adegan itu, menutupi keningnya, ia kehilangan kata-kata. Ia tidak tahu harus

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255