Bab 532

“Iya, iya, terima kasih, Paman Daniel.” Carles mengangcuk berterima kasih.

“Paman Daniel, hari ini di TK, ada teman sekolah yang berkata bahwa dia menyukaiku dan ingin berteman denganku, lalu dia juga memberiku sekuntum bunga berwarna merah.”

Carla mengeluarkan sekuntum bunga kecil berwarna merah dari dalam tasnya. Itu adalah bunga kertas pemberian teman sekolahnya, juga ada nama Carla di atasnya.

Sepertinya sangat bersungguh hati.

“Apa kamu ingin berteman dengannya?” Daniel bertanya dengan lembut.

“Aku tidak akrab dengannya, dia juga bukan murid di kelas kami.” Carla memiringkan kepalanya sambil menjawab dengan serius,“Namun, wajahnya cukup menggemaskan.”

“Jika tidak akrab, jangan menerima hadiah dari orang lain.” Daniel mengajarinya, “Besok kembalikan hadiah ini padanya dan katakan padanya bahwa kalian adalah teman sekolah, maka bisa bermain bersama–sama.”

“Iya, aku tahu.” Carla mengangguk dengan patuh, lalu memasukkan bunga kecil berwarna merah itu dengan hati–hati ke dalam tasnya.

“Carlos, apa tidak ada kejadian apa–apa di TK?” Daniel mengalihkan pandangannya ke arah Carlos.

“Aku hanya merasa hal yang diajarkan oleh guru terlalu mudah.” Carlos mengangkat bahunya dengan tak berdaya, “Setiap hari, aku ingin pulang sekolah secepat mungkin. Saat pulang, aku bisa mengikuti kelas secara daring. Meskipun hal yang diajarkann dalam kelas daring juga mudah, tapi setelah aku berkomunikasi dengannya, dia pun mulai mengajarkan pengetahuan yang baru padaku.”

Mendengar perkataan ini, Daniel menaikkan ujung alisnya, “Malam ini Paman akan mengajarimu, lihat seberapa dalam pengetahuan yang kamu miliki, lalu mengatur pembelajaran yang baru berdasarkan pengetahuanmu.”

ya.” Carlos sangat gembira, juga

jangan lupa masih ada aku.” Carles bergegas mengangkat tangannya, lalu berkata dengan panik, “Paman pernah berjanji padaku, akan mengajariku bela

mengangkat tangan mungilnya, sambil maju ke depan, merasa takut diabaikan, “Paman pernah bilang, mau belajar

Paman pasti akan menepati semua janji kalian.” Daniel melihat jam tangannya,

itu merespons bersamaan. Mereka sangat

“Ayo, makan.”

sudah menyajikan banyak makanan di atas

rumah, Bibi Riana, dan beberapa

membujuk, “Bibi Juni, kamu sudah menyiapkan banyak makanan, cepat cuci

begitu, harus merepotkan kalian.” Bibi Juni melepas celemeknya, lalu

pergi, sedangkan Carles menggerakkan kursi rodanya dengan panik dan

langsung

sangat ramai, Tracy merasakan kehangatan dalam hatinya. Ini adalah

lamunkan?” Daniel mencubit wajah Tracy dengan

merasa sangat bahagia.” Tracy memeluk

Daniel mencium rambut Tracy, “Oh ya, selesai makan malam, kita harus mengadakan

keluarga?” Tracy

terus memanggilku dengan sebutan paman.” Daniel berkata dengan serius,“Kelak kamu

begitu, panggil apa?” Tracy

Daniel memberi

memerah seketika, dia niemegang pipinya dengan malu,

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255