Bab 602

Tiga hari kemudian, Tracy menanam lumbuhan di halaman, memberi makan ayam, inemberi makan angsa dan mercbus obat tradisional untuk Bibi Juni. Terkadang ketika dia bosan, dia akan membantu Ananda memasak...

Hari–harinya cukup santai, tapi pengobatannya belum dijadwalkan.

Setiap hari, Tabib Hansen mengambil darahnya untuk diteliti, tapi tidak pernah terlihat hasilnya.

Bibi Juni khawatir setengah mati, tapi Tracy malah begitu tenang...

Hidup dan mati sudah ditakdirkan, dalam situasi seperti ini, tidak ada gunanya khawatir.

Amanda adalah gadis yang suka tertawa. Dia suka menyanyikan lagu saat dia sedang mengerjakan sesuatu. Dengan adanya dia, suasana menjadi lebih baik.

Suasana hati Tracy juga jauh lebih santai, tempat ini seperti surga, membuat orang merasa sangat nyaman.

Bibi Juni baru minum obat tradisional selama tiga hari, ditambah akupunktur, schingga penyakit lamanya mulai membaik. Dia mendesak Tabib Hansen dengan hati–hati, berharap bisa segera menemukan penawar racun itu.

Tabib Hansen dengan santai menjawal): “Jangan buru–buru, jangan buru–buru...”

Bibi Juni hanya bisa pergi sambil menghela napas.

dan anak–anak juga mengobrol dengannya di ujung telepon, membicarakan hal–hal menarik yang terjadi di taman

mengatakan apa pun tentang masalah Tracy. Tracy juga tidak mengatakan apa pun tentang ia yang dikejar gangster,

berdua diam–diam

dari racun itu. Tabib Hansen setiap kali meminta Amanda untuk memberinya ramuan obat. Setelah meminumnya, dia akan tertidur. Saat bangun, dia

hari berlalu

itu kembali sambil membawa banyak ramuan obat dan menyiapkan bak mandi besar di kamar Tracy dan Bibi Juni. Dia tidak

merasa bosan, lalu dia membantu Amanda memetik

scolah–olah dia sedang

juga melihat–lihat ruang obat, berharap hari ini

malam, Tracy mengalami kejang lagi dan kali ini Tabib Hansen tidak meminta Ananda untuk memberinya ramuan, tapi meminta Bibi Juni untuk memapahnya kembali ke

kembali ke kamar dan menemukan bahwa bak mandi sudah berisi air

Tracy sambil berkata, “Tabib Hansen memintaku untuk mempersiapkannya sepanjang hari ini, meminta Kak

pengobatannya?” Bibi

Amanda mengangguk, “Cepat papal kak

“Oke, oke.”

membantunya berbaring di bak mandi. Amanda mengeluarkan sebungkus jarum perak,

Tabib, Hansen menyuruh Amanda menusuk titik

Tabib Hansen, menusukkan

darah ungu kehitaman

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255