Bab 600

Ketika tiba di rumah Tabib Hansen, langit sudah gelap.

Tabib Hansen sedang menunggu mereka di pintu masuk desa. Dari kejauhan, Tracy melihat scorang kakek tua dengan janggut putih dan kemcja hijau sedang berdiri di bawah pohon kapas sambil memegang sebatang rokok kering, ia sedang merokok dan inclihat ke kejauhan.

“Itu Tabib Hansen.” Bibi Juni sekilas mengenalinya, “Sudah dua puluh tahun, tapi dia sama sekali tidak berubah.”

“Iya, aku ingat ketika Tabib Hansen datang ke rumalı saat aku masih kecil, ia juga seperti ini. Ayahku bilang bahwa dia seperti dewa dan tidak akan pernah menua.”

Tracy teringat masa kecilnya, lalu teringat juga akan ayahnya, ia tidak bisa menahan perasaan emosionalnya.

Ketika mobil berhenti. Tabib Hansen segera membawa murid kecilnya untuk menyambutnya, lalu menatap Tracy dari atas ke bawah: “Belasan tahun tidak bertemu, kamu sudah tumbuh dewasa.”

“Tabib Hansen, apa Anda masih ingat aku?” Tracy bertanya dengan penuh semangat.

“Ingat.” Tabib Hansen mengangguk, “Kamu terlihat persis seperti ibumu!”

Tiba–tiba menyebut ibunya, Tracy agak sedikit tidak siap.

Anda masih ingat aku? Aku Bibi Juni.” Bibi Juni berkata dengan penuli semangat, “Dua puluh tahun yang lalu, aku datang ke rumah Anda bersama Tuan James dan waktu itu nona baru berusia tiga

lalu menatap Bibi Juni dengan teliti. “Keschatanmu tidak terlalu baik,

terima kasih, terima kasih!” Bibi Juni

seperti anggota keluarga yang sudah lama tidak berkumpul, “Apa perjalanannya berjalan

“Cukup lancar!”

perjalan, seketika ada sekelompok orang datang ke

dan ubin putih, halaman yang tenang dengan aroma obat tradisional yang kuat. Semua jenis rempah ditanam di halaman belakang, pohon osmanthus beraroma harum ditanam di halaman depan. Di bawah pohon, sckelompok unggas

memegang spatula di tangannya. Saat melihat Tracy

“Hah?” Tracy tercengang.

yang membayar biaya pengobatannya.

Tabib Hansen memperkenalkannya.

sepertinya pernah

kuat. Ketika ayahnya masih hidup, dia menyelamatkan banyak orang. Gadis kecil

tanganmu!” Tabib Hansen membawa Tracy ke dalam ruangan, tidak menjamu mereka, tapi langsung memeriksa kondisinya

tangannya, Tabib Hansen dengan hati-hati mengamati kulitnya, memeriksa nadinya juga, mengambil sedikit darah

akan mengantarkan kalian ke kamar dulu.” Cadis kecil itu berkata

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255