Bab 638

“Apa dia yang memberitahumu?” Daniel sangat tenang, “Harusnya kamu tanyakan sendiri padanya, apa yang sudah dia lakukan...”

Setelah mengatakan itu, Daniel langsung mematikan telepon, lalu melangkah masuk ke ruang rias anak–anak...

“Papi!” Carles yang melihat Daniel masuk, langsung berlari menghampirinya, ia berpose tampan, “Lihat, aku tampan, kan!““!

“Sangat tampan!” Daniel mengusap–usap kepala mungilnya.

“Carles, kamu bodoh sekali.” Carlos duduk di atas kursi, rambutnya sedang dirapikan oleh penata rias, “Bukannya kita sudah sepakat? Jangan bicara sedikitpun, biarkan papi tebak siapa kamu, siapa aku.”

“Eh, aku lupa.” Carles menepuk dahinya, “Sekali aku berbicara, identitas kita akan langsung terbongkar.”

“Haha, betul.” Daniel tersenyum lebar, “Betul, meskipun kalian berdua mirip, tapi gaya bicara dan karakter kalian benar–benar berbeda.”

Carlos lebih mirip seperti Danicl yang sekarang, sikapnya arogan, dingin, rasional dan bijaksana. Sedangkan, karakter Carles lebih mirip Daniel sebelum berumur 6 tahun, ia lincah, lebih ceria dan polos…

“Lain kali aku akan meniru sikap kak Carlos, agar papi tidak dapat menebaknya.” Carles mengangkat wajah mungilnya, mengerutkan kening, berpura–pura sedang berpikir serius. “Papi, aku terpikirkan lagi satu teknologi perangkat lunak yang dapat membantu teman–teman kecil menemukan jalan pulang ke rumah...”

“Hahaha, benar–benar mirip!” Daniel mencubit pipi Carles.

itu.” Carlos cemas, ia turun dari kursinya, buru–buru berlari menghampirinya

sedikit mengerutkan keningnya, dengan

aku tidak mirip saat menirumu, coba kakak yang meniruku.”

sesaat, ia mengerutkan dahinya dan berkata, “Lupakan, aku menyerah, aku tidak bisa

artinya aku lebih hebat.”

kamu jahat...” Carlos marah

Daniel langsung mengakhiri permainan dengan mulus, Jali bertanya, “Mana

menggemaskan Carla muncul dari

gaun putri putih panjang dan mahkota berlian, ia menggulung rambut panjang keritingnya, benar–benar versi mini dari

membuat

Carlos dan Carlos berseru

Para penata rias dan para

kedua tangannya mengangkat roknya, ia berjalan

tangan besarnya menggandeng tangan Carla yang mungil dan gemuk, seperti scorang ksatria yang membantunya turun, “Carlaku yang

peluk.” Carla mengulurkan

memutar badan Carla, lalu

aku

dengan senang, ia merentangkan kedua tangannya seperti

ke atas, lalu menangkapnya dengan

tertawa terbahak–bahak, ia tidak bisa

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255