Bab 634

Dalam sekejap, Bibi Juni panik, tidak tahu harus berbuat apa.

1

Tracy langsung menjawab, “Aku disini, sebentar lagi aku akan kesana.”

“Baiklah. Nona Tracy, angin di luar sangat kencang, jangan lupa kenakan mantel.” Bibi Riana mengingatkannya dengan ramah.

“Baik, terima kasih.”

Tracy berusaha keras untuk duduk, wajahnya masih sangat pucat, sekujur tubuhnya penuh dengan keringat dingin, namun darah yang mengalir keluar dari hidungnya sudah berhenti.

“Nona, apa sebaiknya Nona tidak kesana.” Bibi Juni membantunya, “Nona sedang sakit.”

“Tidak apa–apa, sudah tidak sakit lagi.” Tracy memaksakan diri untuk bangkit, “Bibi, tolong ke kamarku, ambilkan bajuku, baju ini sudah penuh dengan bercak darah.”

“Baik, aku akan mengambilnya.” Bibi Juni bergegas naik ke atas mengambil baju.

Tracy memanfaatkan waktu ini untuk mandi di kamar mandi Bibi Juni, membersihkan bercak darah yang menempel di tubuhnya.

Bibi Juni kembali dengan cepat, ia membawakan Tracy sebuah rok panjang yang nyaman dan scbuah kardigan kecil sebagai pakaian luar.

Tracy berganti baju, ia memaksakan diri untuk tetap berada di ambang kesadaran dan berjalan keluar.

Et

“Mami...

berada di luar untuk

berlari ke arahnya dan menariknya, “Mami kemana? Kenapa

ada sedikit hal yang harus mami bicarakan dengan nenek.”

langsung

sakit lagi, namun ia berusaha keras untuk

jangan ganggu mami lagi.” Daniel‘menyadari ada yang tidak bercs dari raut wajah Tracy, ia langsung

bcrlari menghampiri Tuan Besar

buyut, apakah kakek

1/2

hari pernikahan papi dan mami,

apakah kakek akan

besok di gereja,

Besar melambaikan tangan ke mereka

malam, kakek buyut.” Anak–anak menjawab

di jalan.” Tracy sebenarnya ingin berjalan maju mengantarkan Tuan Besar, namun kedua kakinya lemas dan hampir jatuh, Daniel langsung menopangnya. Tracy masih menoleh ke Tuan Besar dan berkata,

Tuan Besar menasihati Tracy, “Jangan berpikir terlalu

mengira Tracy segan dan takut padanya, sehingga ia sengaja

terharu, setelah melalui berbagai macam lika–liku, pada akhirnya Tuan Besar menerimanya, Ia harus

“Anak–anak, sampai jumpa besok!”

jumpa besok, kakek

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255