Bab

“Kalian terlalu memahami papi.” Daniel agak tak berdaya, “Tapi, kali ini papi memilihnya dengan hati–hati, tidak terlalu sama dengan yang dulu...”

“Sclain versinya berbeda, apa lagi yang berbeda?” Carlos memutar mata ke atas meliriknya, “Sudahlah, aku tidak berharap banyak.”

“Kalian suka apa? Papi suruh orang beli.” Danicl lekas bertanya.

“Memangnya itu masih disebut kado?” Carles menepuk–nepuk pundak Daniel seperti orang dewasa, “Sudahlah, Papi, aku tidak ingin mempersulitmu. Sudah bagus ada kado.”

“Benar, aku sangat suka boneka ini, toh ini boneka versi terbaru.” Carla memainkan boneka barunya dan menggunakan jarinya berhilung, “Setelah dihitung, ia sudah menempati urutan ke–39!”

“Lain kali, pasti akan memberi kalian kejutan.”

Daniel merasa dirinya harus memperbaiki masalah ini. Kalau tidak, sctiap memberi hadiah, anak–anak akan terpaksa menerimanya.

“Acara sudah mau selesai, ayo kita pergi.”

tidak lahan lagi. Baginya, kegiatan formal ini hanya membuang waktu. Jika bukan karena Carla berpidato hari ini, ia pun malas datang

Danicl membawa tiga anak meninggalkan acara terlebih dahulu. Ia ingin seperti dulu, menggendong mereka di pundaknya, namun tiga

sudah SD, masa masih duduk di

ia melirik teman perempuan di sekelilingnya

mereka akan mengira aku anak papi yang manja, lalu

Daniel tertawa terbahak–bahak,

berjanji pada pacar berdarah campuran itu. Ketika besar nanti, kakak akan menikahinya.” Carla mcnaikkan alis dan bercanda kepadanya sambil terkekch, “Kakak juga memberinya

Sckarang sudah SD. Masa lalu adalah masa lalu.” Carles meliriknya dan berbicara dengan serius, “Siapa

mendesah kchilangan kata–katanya, “Tidak baik seperti

bibirnya

mirip dengan Papi.”

setja?” Carlos tiba–tiba bertanya, “Terus apa yang terjadi dengan Bibi

apa pun, jadi ia tidak pernah mendiskusikan hal ini secara langsung pada

seluruh informasi

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255