Bab 744

Selain itu, Duke masih bercermin, serta menyunggingkan senyum yang cerah dan manis, penampilannya ini akan memikat banyak wanita

Daniel mengernyit, raut wajahnya juga menjadi suram. Dia berkata pada Thomas sambil menatap foto itu. “Coba lihat, bukankah sikapnya ini mirip gay?”

“...” Thomas tertegun, dia melihat Daniel dengan tatapan icmalı. “Dia adalah satu–satunya teman Anda.”

Sejak kecil hingga besar, Daniel selalu bersifat dingin dan arogan, sangat dingin bagaikan es, dan sangat jarang berteman temannya satu–satunya adalah Duke Louis

Duke lebih kecil dua tahun dari Daniel, sciak kecil dia dibesarkan dengan sangat baik. Mulai dari kehidupan schari–hari, belajar, hingga berteman, dia selalu dikontrol dengan ketat

Sejak dia sudah mulai mengerti beberapa hal, dia selalu tinggal di dalam istana, sangat jarang inclihat dunia luar. Orang yang ia kenal adalah orang–orang dari kalangan atas. Karena ada konllik keuntungan, bangsawan yang lain sedikit banyak memiliki maksud tertentu terhadapnya

Juga ada beberapa pengusaha yang memiliki tujuan yang sangat kuat dan sangat licik. Duke tidak bisa berteman dengan mereka.

Hanya Daniel satu–satunya, meskipun bersifat arogan dan dingin, tapi setidaknya dia tidak memiliki maksud tersembunyi icrhadap louis.

Selain itu, sifat mereka berdua satu pasif satu aktif, satu dingin satu panas, membentuk kontras yang menonjol.

Tanpa disadari, mereka pun menjadi teman.

“Anda juga temannya satu–satunya.” Thomas menambahkan lagi.

“???” Daniel mengerutkan keningnya, “Apa maksudnya?”

Jika dia adalah gay, bukankah

Daniel memotong perkataan Thomas, lalu bertanya dengın serius, “Apa kamu tahu, kenapa aku selalu menyuruhimu mengurus masalah

pandai

sangat ingin mengetahui jawaban dari pertanyaan ini. Dia dan Ryan masuk ke keluarga Wallance bersama–sama juga

sudah bekerja sangat keras, tapi selalu tidak

lebih santai, tapi malah mendapatkan pujian

hati, dia sedikit merasa tidak adil. Jika mereka bukan

padanya.

tidak bisa berbelok–belok.” Daniel menatapnya

mengerti...” Thomas menundukkan kepala

kamu duduklah dengan tenang, jangan bicara jika tidak perlu.”

kepala, tidak berani berbicara

cepat, mobil tiba di sebuah restoran di dacrah Laut

milik Keluarga Moore, serta Mercedes

masuk ke restoran dengan membawa sekelompok

dalam restoran. Aroma bunga

dan melihat pemandangan

sedang bersama–sama bermain piano di dekat jendela. Kedua orang itu memainkan

sekali tidak ada

sangat kagum pada mereka, bahkan ada orang yang mengambil kamera dan memotret,

itu dengan tatapan dingin, ia merasa sangat

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255