Bab 733

“Sudah pergi?” Di saat ini, Sanjaya buru–buru keluar untuk memeriksa keadaan.

“Sudah pergi, Paman Sanjaya.” lapor Thomas.

“Tuan besar mengamuk, kalian bertahanlah.”

Sanjaya mengingatkan mereka, lalu berbalik badan masuk ke rumah.

“Aku akan menderita.”

Ryan tahu, walaupun Sanjaya tidak bilang, namun Tuan besar tetap dapat mclihatnya. Ia lah yang terus menghalangi, sehingga bawahannya tidak sempat menahan clang itu dan menyebabkan elang itu terbang ke dalam rumah.

Sekarang Tuan besar mengamuk, pasti akan melampiaskan amarah padanya.

“Paling akan dipukul beberapa kali.” Thomas menepuk–nepuk bahunya dan menenangkannya, “Tuan besar sudah berumur, tidak akan berdarah–darah.”

“Bawa anak–anak ke kamar dulu.” Daniel memberi isyarat tangan.

Bibi Riana dan beberapa pelayan wanita lekas maju dan membawa tiga anak kembali ke kamar.

tapi sekujur tubuhnya masih bergetar. Wajahnya

kenapa–kenapa.” Daniel memeluknya dan menenangkan dengan lembul, “Kembali ke kamar isitrahat, Papi akan

mata di wajahı Carla, namun ia

Carlos. Matanya penuh kekhawatiran, namun hanya

menggeleng–gelengkan kepala dengan lemas, ia tak bicara sepatah

berbicara dengan ketakutan yang masih tersisa, “Sebelumnya, kami

lagi–lagi menangis

Aku tidak

itu?” Carlos

malam papi jelaskan pada kalian.” Daniel membelai

besar memberi isyarat

membawa pelayan wanita membujuk tiga anak naik ke

tiba?” Tuan besar bertanya pada

Ia segera tiba dengan ahli psikolog anak. Seharusnya tak lama lagi.” jawab Sanjaya

melihat Ryan yang

berdiri, la lckas menundukkan kepala

pengawal lainnya juga berlutut, menjadi dua baris di

kamu.” Tuan besar memeloloti

tercengang, “Tuan besar,

belum selesai, namun ia melihat Sanjaya sedang mengelengkan kepala

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255