Bab 788

Daniel merasa sangat gelisah dan segera meletakkan gelas anggur, lalu mengenakan pakaiannya dan bergegas turun.

“Tuan Daniel, ada apa?” Hartono yang sedang menunggu di luar pintu buru–buru bertanya.

“Siapkan mobil, kita ke vila bergaya Tiongkok.”

Daniel berjalan ke bawah sambil mengancingkan bajunya, karena kecemasannya, dia mulai berlari setelah beberapa langkah

“Baik.” Hartono segera memerintahkan orang untuk mengambilkan mobilnya.

Pada saat ini, terdengar suara “bruk” dari lantai bawah.

Di sudut lantai pertama Daniel menabrak Victoria yang sedang dipapah oleh staf medis.

Victoria tertabrak olehnya, lalu tcrjatuh ke lantai dan gemetar kesakitan.

“Nona Victoria!” Perawat buru–buru memapah Victoria berdiri.

“Sudah selarut ini, kenapa kamu belum tidur?” Danicl memapah Victoria berdiri.

“Nona Victoria memberikan Dokter Lily hadiah dan baru saja ingin kembali ke kamar.” Perawat menjelaskan.

dia berkeringat dingin, seperti hujan dan

panggil Lily.” Perintah

“Oh!” Perawat buru–buru memanggil.

ke kamar, tapi kaki Victoria terus gemetar dan dia sama sekali tidak

mau tidak mau menggendongnya kembali ke kamar, membaringkannya di ranjang, menyalakan lampu dan menemukan bahwa luka di kaki Victoria kembali robek

apa?” Pada saat ini, Lily bergegas masuk dan memeriksa luka Victoria, “Astaga, lukanya robck, cepat arnbil kotak

bergegas mengambil

Daniel bertanya dengan

kaki robek lagi dan perlu dirawat, Saya harus memeriksa bagian lainnya. Lily berkata, “Seharusnya tidak

sudah siap, lalu dia memberi tahu Victoria. “Istiraliaulali cli kunarmu dengan baik,

dia

Pada saat ini, Victoria tiba–tiba

lalu menoleh ke belakang, Lily mengangkat roknya, menemukan bahwa luka di pinggangnya juga robek, rok

berubah, “Ini

kembali, “Cepat

segera memberi tahu orang–orang di rumah sakitku urrtuk

Victoria yang kesakitan dan merasa sangat bersalah, dia membungkuk untuk mencnangkannya, “Dokter akan

Wajalı Victoria memucat kesakitan, berkeringat seperti hujan, tapi dia tetap tersenyum dan inenggelengkan kepalanya, serta memberi isyarat dengan polos. “Bukankah kamu ada urusan mendesak? Pergilah, jangan mengkhawatirkan aku. Aku tidak

seperti ini, semakin Daniel merasa bersalah, tapi dia juga sangat

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255