Bab 157

“Itu bisa membunuhnya.” Tracy bereaksi setelah menyadarinya, dan segera menarik lengan Daniel, “Lepaskan dia!”

Pandangan Billy mulai kabur, tangan yang berontak itupun terkuai lemah…

Akhirnya, amarah di mata Daniel perlahan mereda, dan dia melepaskan tangan kanannya.

Billy terjatuh ke tanah.

Daniel menggendong Tracy ke dalam mobil, kemudian mengendarai mobil dengan cepat.

Di belakang, Ryan membawa anak buahnya dan membereskan sisanya, kemudian berkata: “Bawa Tuan Billy ke rumah sakit.”

“Baik.”

Di dalam mobil, Daniel melepaskan jaketnya dan melemparkannya kepada Tracy, alisnya mengerut dan dari matanya terlihat dia masih marah.

Rok Tracy robek, setengah dadanya terbuka, pahanya juga terbuka, dan dia merasa malu.

Dia menundukkan kepalanya, menggigit bibir bawahnya, dan tidak berani mengatakan satu patah kata pun, sampai dia ingin mencari lobang dan bersembunyi di sana.

Dia merasa dirinya benar-benar sangat bodoh, salah mengenali orang dan hampir saja membuat kesalahan besar.

Daniel membawanya ke Hotel Phoenix.

dengan takut dan tidak tenang,

“Diam!” Daniel menghentikan mobilnya.

pintu mobil seperti yang

dan menyapa dengan hormat: “Kamar telah dirapikan, dan semua yang Anda

menggendong Tracy turun dari mobil dan berjalan

“Aku mau pulang!”

dengan suara pelan, dan ketika menatap mata dingin Daniel, dia

suite yang

bathtub sama

seperti sebelumnya, dia duduk dengan malu, menyeka air

“Bersihkan dirimu.”

demikian, Daniel membalikkan

duduk di bathtub dengan sedih, setelah

bersama si gigolo asli, dia tidak bisa menahan

lagipula dia

mandi, Tracy keluar. Di luar gelap, hanya

tapi lampunya tidak bisa dinyalakan. Dia merasa ketakutan

Terdengar suara dengan pelan dari

Daniel terbungkus handuk duduk di atas sofa, memegang gelas

tidak

tangannya, meraba-raba dan berjalan dalam kegelapan, tapi

meja, hingga lututnya sakit dan mati

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255