Bab 144
Tracy dan Bibi Juni buru-buru membawa Carla ke dokter anak untuk perawatan darurat. Saat ini sudah pukul 11.40 malam, dan masih ada antrian panjang di klinik spesialis anak.
Tracy sangat panik. Dia meminta Bibi Juni menggendong Carla dan duduk di kursi, sedangkan dia pergi mengantre untuk mendaftar dan mengurus administrasi.
“Saat aku keluar rumah, Carlos dan Carles belum tidur, entah bagaimana keadaan kedua anak itu sekarang.”
Bibi Juni menyuapi air untuk Carla, ia juga mengemaskan kedua anak yang ada di rumah.
“Mereka berdua bisa menjaga diri dengan baik, jangan khawatir.”
Sebenarnya hati Tracy juga tidak tenang, bagaimana pun anaknya baru berusia 3,5 tahun. Meski kondisi fisik mereka lebih baik, tetapi di rumah tidak ada orang dewasa, dia tetap tidak tenang.
“Aku sudah mengingatkan Roxy untuk menjaga mereka.” ucap Bibi Juni, “Entah ada apa dengan Roxy hari ini, terus di sangkar tidak keluar. Saat Nona keluar tadi malam, dia baru terbang keluar untuk menemani Carla.”
“Hmm, ada Roxy yang menemani, mereka bisa lebih gembira.”
“Tracy melihat ke depan dengan gelisah, masih ada antrean yang begitu panjang, entah sampai kapan mereka bisa dapat giliran.”
“Aih, jika masih seperti sebelumnya, kita cukup menelepon dokter pribadi keluarga saja, tidak perlu repot begini.”
Bibi Juni menghela napas.
mengantre di rumah sakit, ada dokter pribadi keluarga. Jika sakit keras dan perlu ke rumah sakit, juga bisa langsung pergi ke rumah
itu semua sudah menjadi
tiba-tiba teringat, sebelumnya Lily meninggalkan kontaknya, katanya jika
Jika menghubungi
Sudahlah, tunggu lagi saja.
“Mami, uh…”
saja Carla ingin bicara,
Bibi Juni
satunya lagi menepuk punggung belakang Carla dengan ringan, “Carla, jangan takut, ada Mami,
aku sangat tidak
tubuhnya lemas tak bertenaga, semua makanan di dalam lambungnya dimuntahkan, mengenai Bibi Juni. Mata yang awalnya cantik, kini
kita akan
muntahan Carla, dia menggendong Carla ke sebuah sisi untuk bertemu perawat, “Nona Perawat, putri saya sungguh tidak tahan lagi, apakah bisa minta
semuanya harus mengantre kecuali ada sesak napas atau kondisi
punya waktu untuk mendongakkan kepala
“Tapi..”
“Permisi.”
oleh orang tua yang
Read Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar Chapter 144 - the best manga of 2020
Of the Novels online stories I have ever read, perhaps the most impressive thing is Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar. The story is too good, leaving me with many doubts. Currently the manga has been translated to Chapter 144. Let's read now the author's Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar Novels online story right here