Bab 1067 

Duke menerima pukulan pada matanya. Salah satu matanya pun bengkak menghitam. 

Ia menutup matanya dan keluar dari ruangan itu dengan sedih, merasa ingin menangis menerima tuduhan seperti itu. 

“Uh...” Naomi terkejut melihat penampilannya seperti itu, “Duke Louis, kamu kenapa?” 

“Aku benar–benar tidak...” 

Duke berkata sambil mengerucutkan bibirnya. Merasa disalahkan, ia pun berjalan kembali ke kamarnya. 

Wajah Naomi penuh curiga, ia mengetuk pintu kamar Tracy dan berjalan masuk ke dalam, “Nona Tracy, kenapa bangun sepagi ini? Apa Nona baik–baik saja semalam?” 

“Lumayan. Ini pertama kalinya dalam dua tahun terakhir aku dapat tidur dengan nyenyak, meski di tengah gemuruh hujan badai semalam.” 

Tracy keluar dari kamar mandi dan membuka pintu ruang ganti pakaian, lalu memilih baju yang akan dipakainya hari ini. 

“Bagus kalau begitu.” Naomi menghembuskan napas lega, lalu bertanya heran, “Tadi aku melihat ekspresi muram Duke Louis saat keluar kamar. Ia bahkan menutup salah satu matanya. Apa yang terjadi?” 

“Aku meninjunya.” Amarah Tracy bangkit kembali mengingat kejadian tadi, “Aku mengira ia benar–benar pria yang baik dan sopan. Tak disangka, ternyata ia berani mencari kesempatan dalam kesempitan.” 

“Uh, apa yang ia lakukan?” Naomi semakin penasaran. 

“Bersiap–siaplah. Nanti jam delapan tepat kita berangkat. Aku mau mengurus

Naomi bergegas menundukkan kepalanya, menuruti

baju, lalu mengunjungi kamar

Windy sedang menyisir rambutnya, dengan dua

Tracy tersenyum dan

Carla dengan

pagi sekali? Tidak mau tidur sebentar

meja rias, dengan lembut menatap bayangan

Papi, kak Carlos, dan kak Carles pagi

Tracy penuh harap 

terpana sejenak. Carla yang baru sehari tidak pulang ke rumah, namun sudah merindukan mereka.

sedang sedih. Aku ingin menemani mereka. Kata

begitu rapi. mampu menerangkan bagaimana pemikirannya sendiri, “Aku sudah bertanya pada kakek Hansen, hari ini cukup melakukan peninjauan. Kalau tidak ada demam, berarti sudah

siang ini kita istirahat baik–baik di rumah. Nanti sore setelah Mami pulang, kalau kamu tidak demam lagi, Mami baru mengantar

Tracy mencoba berkompromi. 

kepala menuruti Maminya,

Tracy mengecup keningnya, “Nanti kalau rambutmu sudah rapi, turun ke bawah bersama Kak

“Iya.” 

dengan

satu sama lain, lalu

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255