Bab 128

Daniel melihat ke bawah, menatap jejak lebam di pergelangan tangannya. Matanya menjadi suram, mungkin benar–benar harus disiapkan sejak dini... 

“Jangan, jangan....” 

Tiba–tiba Tracy terbangun dari mimpi buruk, ia ketakutan hingga sekujur tubuhnya keringat dingin. 

Daniel berdiri secara spontan dan pergi menenangkannya, menepuk punggungnya dengan ringan, “Tidak apa, hanya mimpi..... 

“Aku memimpikan Kakak....” 

Tracy bergumam dengan linglung, kemudian ia tertegun. Ia membuka mata lebar dan menatap Daniel dengan tercengang. 

“Aku sedang bermimpi, ‘kah? Kenapa kamu bisa di sini?” 

Ia mengucek–ngucek matanya dengan kuat, lalu membuka mata lagi. Setelah memastikan Daniel duduk di sampingnya, ia lekas bangun dan mengenakan mantel. 

Ketika ia tidur, ia suka mengenakan baju tidur sutra putih tanpa mengenakan pakaian dalam. Segala cahaya keindahan itu terpampang di hadapan Daniel… 

“Seperti tak pernah melihatnya saja.” 

Daniel memutar mata ke atas, lalu kembali duduk di sofa. Ia menghidupkan sebatang rokok. 

lekas mengenakan mantelnya dengan benar, menggulung rambutnya yang panjang dan berjalan ke kamar mandi untuk membilas wajah. Ketika keluar ia bertanya, “Kenapa kamu

rindu padamu.” jawab Daniel dengan

Carles, Carla juga kemari?” Tracy bersukacita dalam seketika, “Mereka di

bicara, ia ingin berlari keluar mencari

berkata dengan suara rendah,

baru sadar, ia lekas kembali

ini agak sederhana, tak seperti kamarnya dulu punya ruang baju. Ia hendak mengganti baju di kamar mandi, tetapi kamar

berjalan ke sisi

mengganti pakaian dengan cepat,

membalikkan badan dan menghembuskan

lalu mengelap wajah. Sekarang sulit sekali bertemu anak–anak, ia ingin memberi kesan

dengan elegan, memincingkan mata dan menatap Tracy dengan

dihembuskan menutupi tatapan matanya yang ruwet.

kamu tidak merokok,

meliriknya, entah kenapa Daniel yang sekarang agak–agak melankolis.

memakai baju.” Daniel membalasnya dengan acuh

seketika, ia menundukkan kepala dan tak berani

hatinya tersentuh. Ia tak bisa menahan diri untuk mendekatinya, mengulurkan tangan mencubit dagunya,

Lalu ia panik, seolah mereka masihlah pasangan yang saling mencintai

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255