Bab 1468

“Kamu berkata demikian karena kamu berpikir ia masih punya cukup banyak harta yang ditinggalkan untuknya, tapi baginya, rasanya itu seperti dari surga jatuh ke neraka, maknanya sama sekali berbeda, perasaan dari perubahan drastis seperti itu, bukanlah sesuatu yang bisa ditanggung oleh orang biasa.

Lagipula ibunya telah melalukan banyak hal buruk, aku curiga Keluarga Grup Wallance lainnya juga tidak bersikap baik terhadapnya, bahkan mungkin ada orang yang sengaja menyulitkan dan mengoloknya.

Dulu semuanya sangat lancar baginya, dia dikejar–kejar banyak orang, kemudian tiba–tiba hidupnya berubah 180 derajat, bisa saja dia sudah tidak tahan lagi, sehingga menyebabkan perubahan yang besar dalam sifatnya, ini bukanlah tidak mungkin…..”

Tracy menganalisis dengan cermat.

“Yang Anda katakan benar.” Thomas mengangguk–anggukkan kepalanya, “Tapi aku tetap merasa bahwa dia tidak punya kemampuan dengan otaknya itu…”

“Jangan meremehkan musuh. Tracy mengerutkan kening dan berkata, “Walaupun Billy kelihatannya hanya seperti seorang playboy, tapi dia memiliki gen dari Keluarga Wallance, IQ–nya tidak mungkin serendah itu.”

“Dulu dia tidak ingin berusaha menjadi lebih baik, tidak ingin belajar, dikarenakan tidak ada tekanan, tetapi saat orang ditekan habis–habisan, otaknya akan kembali bekerja, kamu lihat diriku, bukankah aku sekarang juga demikian?”

“Uh…” Thomas tertegun sejenak, lalu buru–buru mengatakan, “Baik, aku akan segera menyelidikinya.”

bersiap–siap untuk pergi ke rumah sakit, ketika berbalik, ia melihat ketiga bocah cilik sedang berdiri di belakang pintu, dengan berhati–hati menjulurkan kepala kecil mereka, menatapnya dengan

senyuman di wajahnya, “Bibi dua hari ini sangat sibuk, tidak ada waktu menemani kalian, maaf ya, nanti

Tini mengulurkan tangannya, dengan pelan menyentuh wajah Tracy, dia menghibur

kalimat ini, Tracy tidak bisa menahannya

menangis, tidak membiarkan dirinya untuk memikirkan

Wini dengan buru–buru menyeka air mata Tracy dengan tangan kecilnya, lalu dengan cemas menenangkannya, “Kami pergi cari Papi, memintanya untuk membantu bibi menghajar orang jahat!”

bibi kami.” Biti mengepalkan tangan kecilnya, lalu dengan

ketiga anak itu dalam

masih kecil begini, seharusnya masih berada di umur yang

ternyata

mati pamannya tidak jelas, membuat kakak Carla dan paman Ryan tidak sadarkan diri, membuat kakak Gilang yang

karena itu, mereka semua datang untuk menghibur

berusaha mengontrol perasaannya, memaksakan seutas senyuman, dan berkata kepada anak–anak: “Tini, Witi,

kepala mereka, lalu muka kecil

bibi mau ke rumah sakit menjenguk paman Ryan dan kakak Carla dulu, kalian tinggal di rumah dengan patuh, jangan lari sembarangan, oke?”

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255