Bab 1646

Billy tiba di lantai dua klinik di bawah perlindungan pengawal. Kepala klinik itu secara pribadi menyambutnya dan membawanya untuk melakukan pengambilan darah.

Billy menatap sekitar, merasa takut diikuti.

Di sekitar, tidak ada orang Keluarga Amberson. Mungkin seperti perkataan pengikutnya, bahwa Keluarga Amberson sama sekali tidak memperhatikan klinik kecil semacam ini.

Namun, entah mengapa Billy terus merasa tidak tenang..

“Presdir Daniel, silakan duduk.”

Kepala klinik membawa Billy ke ruang pasien, “Saya akan segera memanggil dokter kemari untuk mengambil darah Anda. Mohon tunggu sebentar.”

“Ya.” Billy merepons seadanya, lalu duduk di kursi dan minum air.

Para pengikut di sisinya juga sangat waspada, mereka memperhatikan sekeliling. Setelah memastikan tidak ada orang yang mencurigakan, mereka pun berjaga di sisi Billy.

Di luar, Dewi sedang bersiap untuk menyerang. Pada saat ini, tiba–tiba ular hijau kecil keluar dari lengan bajunya, lalu menjulurkan lidah dengan panik. Ekspresi Dewi langsung berubah, lalu memaki dengan suara rendah, “Brengsek, tidak disangka mengejar kemari.”

pun pergi

sedang melewatinya sambil membawa tim medis, dengan cepat melangkah ke ruangan

tangan kepada ular hijau kecil itu. Hanya terlihat kilatan hijau melesat, ular hijau kecil itu sudah

sekarang kami akan

berkata dengan

menggulung lengan bajunya, bekerja sama dalam

mengambil darali, tiba–tiba dia merasakan hawa dingin di punggungnya. Tanpa sadar dia menggaruknya dengan tangan, tetapi tidak ada apa–apa, dia pun tidak berpikir terlalu

di pergelangan kakinya. Dia tanpa sadar melibat kakinya

sebentar, lalu hilang dengan cepat.

apa?” Kepala klinik bertanya dengan

sini terlalu buruk.” Billy berbicara dengan tidak senang sambil mengerutkan

Kepala klinik buru–buru meminta maaf, “Lain kali saya pasti akan melakukan disinfeksi terlebih dahulu. Tidak akan

ada

hasil pemeriksaan sudah keluar, aku tidak akan datang ke tempat semacam

dan ular hijau kecil pun melingkar di

tertawa bangga. Dia mendongak dan melihat bayangan yang familier di dekat jendela lantai 2 itu,

pergi dari pintu belakang. Jasper dan yang lainnya pun diam–diam mengikuti

Jasper memukul setirnya dengan keras, lalu menggertakkan giginya dengan emosi, “Wanita iblis ini benar–benar sungguh merepotkan. Sudah mencarinya

berani memanggilnya wanita iblis,

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255