Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Bab 1745

“Kamu adalah istri Daniel Wallance, juga pemimpin Grup Wallance, bukankah harus terlihat berwibawa?” Daniel memeluknya sambil tersenyum berseri–seri, “Selain itu, sekarang kamu adalah pemegang saham kedua Grup Moore. Berdasarkan statusmu, ini sudah termasuk sangat rendah hati!”

Tracy tertawa, lalu merespons, “Pemegang saham kedua? Berapa banyak saham yang Kakak berikan padaku?”

“Aku dengar 25%.” Daniel menghela napas, “Haiz, sekarang istriku adalah wanita terkaya di

dunia!”

“Wanita terkaya apaan? Sembarangan.” Tracy merasa sedikit malu.

“25% saham Grup Moore, 55% saham Grup Wallance, juga aku pekerja gratisan yang terus mencari uang untukmu tiada henti, wanita mana lagi di dunia ini yang lebih kaya darimu?”

Daniel mengelus wajahnya yang halus.

“25?” Tracy tercengang sejenak, segera menarik Daniel dan berkata, “Kamu bilang, Kakak memberiku 25% saham Grup Moore? 25???”

mengangguk dengan serius, “Selain itu, sekarang saham Grup Moore berbeda dengan sebelumnya. Saat kamu kembali ke Keluarga Moore, saham yang diberikan kakakmu padamu hanya bersifat sementara, dia

ibuku dan memang ditinggalkan untukku, itu aku bisa mengerti, tapi kalian bertaruh, kenapa saham itu malah jadi milikku?”

kalau tidak diberikan padamu, lantas diberikan pada siapa?” Daniel memelototinya, “Sekarang aku berharap kamu menjadi semakin kaya, kelak bisa menghidupiku! Kalau kelak aku tidak bisa kerja lagi, maka aku akan dinafkahi istri dan berbaring

Tracy tercengang, “Tiba–tiba

yang melindungimu, tidak ada orang yang berani mencari masalah denganmu.” Daniel mencium keningnya, “Kali ini kamu kembali ke Negara Emron dan segera selesaikan urusanmu. Setelah selesai, pulanglah lebih awal, persiapan pernikahan

tanggal 9? Kenapa aku tidak

berkata dengan tenang, “Suamimu sudah mempersiapkan segalanya untukmu, kamu

begini bagus?”

tahuku dulu?” Tracy tidak tahu harus menangis atau tertawa, “Aku adalah pengantinnya, malah yang terakhir tahu?”

mengumumkannya pada publik, agar tidak menimbulkan masalah lain.” Daniel mengelus rambutnya,

terlalu mepet, hari ini saja sudah

“Yang patuh!”

lagi, langsung memberi instruksi pada Ryan,

“Mengerti, Tuan Daniel!”